Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan sabit Merah (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies/IFRC) Elhadj As Sy, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu (3/8/2016).

Dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden, Sekjen IFRC yang didampingi Head of Country Cluster Support Team (CCST) and Representative to ASEAN Giorgio Ferrario, menyampaikan apresiasinya terhadap program layanan Palang Merah Indonesia (PMI) kepada masyarakat Indonesia.

“Indonesia adalah salah satu negara yang paling rentan bencana. PMI memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi berbagai bencana seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi maupun tsunami. Dengan pengetahuan dan pengalamannya tersebut, PMI dapat mengambil peran strategis di wilayah Asia-Pasifik,” tutur Elhadj As Sy.

As Sy mengungkapkan, ia juga berkunjung ke Markas PMI DKI Jakarta untuk bertemu dengan relawan dan melihat langsung pelayanan PMI untuk masyarakat.

“Indonesia sudah banyak mempersiapkan dan merespon cepat terhadap bencana alam, tetapi anda tidak bisa menunggu sampai bencana datang pada saat-saat tidak ada bencana,” jelasnya.

Menurut As Sy, di Indonesia sudah sering terjadi bencana alam, maka dari itu sangat perlu melakukan sosialisasi pendidikan tentang nilai-nilai kesukarelaan dan jiwa sosial. Kerja sama antar negara pun sangat penting untuk membuat dunia ini ke tempat yang lebih baik. Kolaborasi nyata pada setiap negara yaitu bersama- sama mempersiapkan dan memahami setiap keadaan bencana alam yang terjadi. Tindakan dini atau awal adalah langkah yang baik, sehingga masyarakat pun bisa memahami dan kemudian mengetahui bagaimana cara merespon ketika terjadi bencana alam.

“Secara global kita memiliki 17 juta relawan di 190 negara, itu merupakan jumlah yang besar dan sangat penting,” ucap As Sy.

As Sy menyatakan, perkembangan ini sangatlah baik karena saat ini banyak terjadi konflik dan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah. Peran dari new media saat ini dibutuhkan dan harus dimainkan dalam memberikan informasi tentang kepeduliaan rasa kemanusiaan kepada masyarakat. Sehingga, semua orang bisa meluangkan waktunya untuk menjadi sukarelawan lalu memberikan ide dan keterampilannya.

“Kita tidak punya waktu yang singkat lagi tapi ini fase yang baik untuk membangun itu semua,” tegasnya.

Wapres mengapresiasi kunjungan perdana Sekjen IFRC tersebut ke Jakarta dan upaya-upaya yang telah dilakukannya di bidang kemanusiaan. Wapres mengharapkan IFRC dapat menangani krisis kemanusiaan yang terjadi di Timur Tengah, terutama di Syria.

Wapres sangat prihatin dengan banyaknya pengungsi Syria yang hijrah ke Eropa demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

“Terkait pengungsi ini, solusinya hanya satu. Berikan mereka perdamaian,” tegas Wapres.

Wapres pun menjelaskan, hal ini telah disampaikan dalam berbagai pertemuan internasional, termasuk ketika ia mendapatkan kesempatan berbicara di Gedung Putih.

“Krisis kemanusiaan yang terjadi di Syria, hendaknya menjadi perhatian kita semua,” ucap Wapres.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) adalah jaringan kemanusiaan berbasis relawan terbesar di dunia, beranggotakan 190 Perhimpunan Nasional dan melayani 150 juta orang setiap tahunnya. IFRC bergerak sebelum, selama, dan setelah bencana serta dalam keadaan darurat untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup mereka yang rentan. IFRC bekerja atas dasar kesetaraan tanpa memandang kebangsaan, ras, jenis kelamin, agama, kelas, dan opini politik. (KIP, Setwapres)