Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres) menerima tim Gilead Science, Inc., sebuah perusahaan biofarmasi internasional yang berpusat di California, Amerika Serikat, pada Senin siang (5/12/2016) di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Jakarta.

Associate Director, Sales and Marketing untuk Asia, Aaron Brinkworth, mengungkapkan alasan kedatangan ia dan timnya, adalah untuk memperkenalkan perusahaannya, Gilead Science Inc., yang menawarkan perlindungan komprehensif bagi kesehatan masyarakat melalui obat-obatan yang mereka produksi.

“Banyak orang tidak mengetahui apa yang perusahaan kami kerjakan. Yang kami berikan berbeda dari perusahaan obat-obatan lainnya,” tutur Brinkworth mengawali paparannya.

Gilead Science, Inc. menyediakan beragam obat-obatan berkualitas dengan harga yang kompetitif. Produk Gilead telah dipasarkan di Eropa, Amerika, Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Australia.

Sebagai perusahaan farmasi yang mendunia, Brinkwoth menjelaskan, Gilead Science Inc. juga telah mulai menggandeng beberapa distributor obat di Indonesia, salah satunya adalah Kimia Farma. Meski obat yang mereka tawarkan masih diproduksi di Maryland dan harus diimpor ke Indonesia, ia memastikan bahwa harga produk mereka lebih kompetitif.

“Bahkan, perlindungan kesehatan kami hanya menghabiskan 1% biaya kesehatan di Amerika Serikat. Dalam setahun, pelanggan kami hanya perlu mengeluarkan kurang dari  $1.000,00,” terang Brinkworth.

Gilead Science Inc. menyatakan kesediaannya untuk membantu program kesehatan Pemerintah Indonesia, BPJS Kesehatan, dengan pendekatan komprehensif atas 4 hal, akses kesehatan umum, jaminan kesehatan nasional, pengetahuan tentang kesehatan (awareness), dan pendanaan kesehatan yang kompetitif.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang menanggapi penawaran Gilead Science Inc dengan menyatakan bahwa Indonesia telah membeli 1 paket produk pengobatan Gilead melalui Kimia Farma. Maura Linda menyatakan bahwa harga produk bisa lebih rendah jika produksi dilakukan di Indonesia, tanpa perlu mengimpor.

“Kami masih terkendala beberapa perizinan untuk membangun manufaktur di Indonesia, tetapi kami akan menyelesaikannya dalam waktu dekat,” jawab Brinkworth.

Wapres Jusuf Kalla merespons positif dan mengatakan bahwa perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut antara Gilead Science Inc. dan pihak terkait pada pemerintahan Indonesia. Sementara, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mempersilakan tim Gilead untuk berkunjung ke kantornya dan melakukan diskusi lebih lanjut.

“Yang terpenting, kita menyediakan obat-obatan berkualitas dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat,” pungkas Wapres.

Selain Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, serta Dirut BPJS, hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi dan Shinta W. Kamdani, serta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito. (KIP, Setwapres)