Semen Padang

Padang. PT Semen Padang adalah pelopor dari industri semen di tanah air. Oleh karenanya Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla berharap agar PT Semen Padang selalu berkembang. Hal itu disampaikan Wapres ketika berkunjung ke Proyek Indarung VI PT Semen Padang dalam rangkaian kunjungannya ke Sumatera Barat, Minggu 23 Agustus 2015.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan bahwa kebutuhan semen sejalan dengan pertumbuhan, karena diperlukan untuk membangun infrastruktur. Juga semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, permintaan semen meningkatkan sejalan dengan kebutuhan untuk membangun atau merenovasi rumah.

Saat ini, kata Wapres, pabrik semen sudah banyak, sehingga yang terjadi adalah persaingan. “Sehingga pemenangnya adalah efisiensi,” kata Wapres.

Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry ketika menjelaskan perkembangan Proyek Indarung VI kepada Wapres mengatakan bahwa Ground Breaking telah dilaksanakan pada 26 Mei 2014 yang dihadiri Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan.

Saat ini progress proyek senilai Rp3,8 triliun itu masih sesuai dengan yang direncanakan, realisasi fisik 58, 40 % dan direncakan selesai pada kuartal IV 2016. “Saat ini pengerjaan proyek 77, 17 % telah terkontrak dan 33,8 % telah dibayarkan,” tambah Benny.

Pengerjaan proyek ini melibatkan kontraktor BUMN, dan lokal. Kontraktor BUMN yang terlibat antara lain, PT. Waskita Karya (sipil), PT. Adhi Karya (sipil), PT. Nindya Karya (sipil), PT. Pembangunan Perumahan (sipil), PT. Wijaya Karya Konstruksi (mekanikal), PT. Barata Indonesia (mekanikal). Kontraktor swasta, di antaranya, PT. Bukaka Teknik Utama (mekanikal). Porsi pekerjaan lokal untuk proyek Indarung VI, adalah 70 % (terdiri dari 40% dikerjakan workshop PT Semen Padang dan 30% oleh vendor lokal lainnya) dan impor 30% dari total berat equipment.

****