Semarang-Wapresri.go.id. Usai menghadiri Dies Natalis ke-59 Universitas Diponegoro Semarang, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengunjungi proyek pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/10/2016).

Menurut President Director PT Angkasa Pura I Sulistyo Wibowo R. Hardjito, terdapat 4 paket pekerjaan yang meliputi lahan dan jalan akses, apron (lahan parkir pesawat) dan exit taxi way, terminal, serta bangunan penunjang (perkantoran, tempat parkir pengunjung dan sebagainya).

“Saat ini paket 1 yaitu pembangunan lahan dan jalan akses telah berjalan 61% sedangkan pembangunan apron dan exit taxi way [paket 2] telah memasuki tahap konsruksi 100%. Adapun pembangunan terminal memasuki tahap lelang pekerjaan dan bangunan penunjang masih dalam proses persiapan pelelangan pekerjaan,” jelas Sulistyo.

Lebih lanjut Sulistyo memaparkan bahwa terminal yang akan dikembangkan seluas 58.000m2 dari luas 6.708m2 yang ada saat ini [eksisting] dan apron yang akan dibangun sebesar 72.522m dan dapat menampung 13 pesawat [10 narrow body dan 3 wide body] dimana semula seluas 29.032m2 dan tidak dapat menampung wide body.

“Saat ini hanya dapat menampung 5 pesawat berbadan kecil [narrow body] dan di bandara ini juga akan dibangun avio bridge, elevator, travelator dan escalator yang semula tidak tersedia di bandara lama. Apronnya sendiri 5 kali yang eksisting, sedangkan terminalnya 9 kali dari eksisting. Disiapkan waktu selama 15 tahun dan berkerja sama dengan pemda dan pemprov,” ujarnya.

Namun, proyek ini juga mengalami beberapa hambatan, diantaranya kurang stabilnya kondisi tanah di daerah tersebut. Oleh karena itu, pihak terkait telah melakukan penstabilan tanah agar tanahnya tidak goyang. Selain itu memperhatikan water management agar air tetap mengalir ke tempat yang seharusnya.

Konsep pembangunan pengembangan bandara Ahmad Yani direncanakan Floating Airport, yaitu bandara yang seolah-olah mengapung di atas air. Dengan kapasitas terminal luas saat ini 9000 diharapkan meningkat menjadi 56.000 serta dapat menampung 7 juta penumpang dari 3,5 juta penumpang saat ini, atau dikembangkan menjadi 2 kali lipat. Kontraktor paket 1 yaitu PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO) sedangkan paket 2 dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP).

Menanggapi penjelasan tersebut, menilai perkembangan pembangunan Bandara Ahmad Yani yang baru ini sudah cukup baik, meskipun masih ada kendala pada lahan berupa rawa.

Wapres pun menegaskan saat ini pemerintah tengah menggenjot pembanguanan sejumlah bandara termasuk Bandara Ahmad Yani Semarang, mengingat tren pengguna moda transportasi udara semakin meningkat.

”Tren pertumbuhan orang bepergian menggunakan transportasi udara lebih banyak dibanding darat dan laut. Apalagi penduduk bertambah, penghasilan juga makin baik. Sehingga kalau pergi agak jauh dan bisa menggunakan angkutan udara, orang pasti memprioritaskan menggunakan angkutan udara,” ucap Wapres.

Wapres berharap proyek pengembangan ini lebih baik lagi dari terminal sebelumnya. Hal ini senada dengan pesan yang dituliskan di atas kertas di proyek tersebut:

“Bangun bandara A Yani dengan kekuatan tinggi dan waktu yang tepat serta biaya efisien untuk melayani masyarakat”.

Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, turut hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan Menristekdikti M. Nasir, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan General Manager Bandara Udara Ahmad Yani Priyo Jatmiko. (KIP, Setwapres)