Jakarta, wapresri.go.id – Pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 yang tengah diperjuangkan bangsa Indonesia saat ini masih berhadapan dengan realita global yang murung, seperti ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Ditambah lagi ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat, bahkan banyak Bank Sentral merespons dengan menaikkan suku bunga acuan guna menahan laju inflasi.

Menghadapi situasi sulit tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta seluruh pihak untuk terus menjaga dan mengoptimalkan modalitas dan kekuatan domestik yang dimiliki Indonesia. Hal ini sebagai langkah mengantisipasi pembalikan arus modal dari negara-negara berkembang ke negara-negara maju.

“Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Wapres saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Ke-9 Tahun 2022 di Jakarta Convention Centre, Jl. Gatot Subroto No. 1, Jakarta Pusat, Kamis (06/10/2022).

Bukan tanpa alasan, lanjut Wapres, pada triwulan II tahun ini, 51,47% PDB berasal dari konsumsi rumah tangga.

“Untuk itu, pemerintah terus menjaga level daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai yang menyasar rumah tangga maupun UMKM,” tuturnya.

Tidak hanya itu, sebut Wapres, pemerintah saat ini juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Ia pun menegaskan bahwa produk-produk buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM, tidak kalah mutunya jika dibandingkan produk impor dari negara lain.

“Produk fesyen hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri. Ini harus terus kita tingkatkan,” tegasnya.

Untuk itu, Wapres mengimbau khususnya kepada para pejabat pemerintahan agar tidak ragu membeli dan menggunakan produk lokal.

“Mari kita menjadi yang pertama, memberi contoh kepada masyarakat, bangga menggunakan produk buatan dalam negeri,” ajaknya.

Terakhir, pada acara yang mengusung tema “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat: Optimalkan Ekonomi dan Keuangan Syariah Untuk Pemulihan Inklusif” ini, Wapres pun meminta seluruh elemen bangsa untuk terus berkolaborasi dalam upaya pemulihan dari dampak pandemi.

“Upaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat seyogianya tidak hanya menjadi slogan, tetapi harus dapat diterjemahkan dalam kebijakan-kebijakan, dan diwujudkan dalam kolaborasi multipihak,” pintanya. (EP/RJP-BPMI Setwapres