pelantikan

Pelantikan Pimpinan Tinggi Madya

Jakarta. Menteri Sekretaris Negara Pratikno melantik 6 Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara di Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Selasa 26 Mei 2015. Keenam pejabat eselon 1 yang dilantik itu adalah Dr Darmansjah Djumala MA sebagai Kepala Sekretariat Presiden, Mohamad Oemar MA sebagai Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Dr Tirta Hidayat sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman, Dr Bambang Widianto sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Prof Dr Dewi Fortuna Anwar sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Iman Bastari Ak MAcc CFrA sebagai Deputi Bidang Administrasi. Dalam sambutannya, Mensesneg menyampaikan selamat datang kepada para pejabat yang baru dilantik di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, meski lima dari enam pejabat eselon 1 yang dilantik merupakan wajah lama. “Meski wajah lama tapi dilantik dengan Keppres baru, sehingga yang penting adalah semangat baru,” ucap Pratikno.

Kelima wajah lama itu adalah Mohamad Oemar yang sebelumnya adalah Sekretaris Wakil Presiden, Tirta Hidayat sebelumnya menjabat sebagai Deputi Seswapres bidang Ekonomi, Bambang Widianto sebelumnya adalah Deputi Seswapres bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan, Dewi Fortuna Anwar sebelumnya menjabat sebagai Deputi Seswapres bidang Politik, dan Iman Bastari sebelumnya adalah Deputi Seswapres bidang administrasi. Kelima pejabat Sekretariat Wakil Presiden ini dilantik karena adanya perubahan nomenklatur sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2015. Selain itu, Sekretariat Wakil Presiden juga merampingkan organisasinya dari 6 unit eselon 1 menjadi 5 unit eselon 1.

Utamakan Kebersamaan

Pratikno mengingatkan bahwa sangatlah berbahaya jika kita mengatakan tidak ada masalah yang dihadapi di kantor. Bukan pula kita harus mencari masalah, tetapi kita harus kembali mengingat tugas utama Kementerian Sekretariat Negara adalah memberikan dukungan kepada Presiden. “Jangan lagi ada sekat di antara Setneg, Setpres, Setwapres dan Setmil bahkan juga Setkab,” ucap Pratikno.

Pratikno menggarisbawahi pentingnya kebersamaan di antara keluarga besar Kementerian Sekretariat Negara dan juga Sekretariat Kabinet. Ia menjelaskan bahwa dirinya sangat berharap kebersamaan dapat terwujud. Dirinya telah memberi contoh dengan merelakan ruang tamunya menjadi ruang kerja Sekretaris Kabinet. “Ruangan saya hanya tersekat oleh connecting door dengan ruangan Seskab,” kata Pratikno. Tujuannya tidak lain agar komunikasi di antara keduanya tanpa sekat dan dapat bersinergi.

Hal lain yang telah diupayakan untuk mewujudkan kebersamaan itu adalah ruangan Staf Khusus Mensesneg dan Staf Khusus Seskab berada di lantai yang sama. Kita, lanjut Pratikno, harus mencontoh ibu-ibu Dharma Wanita dimana sudah bersatu dalam Dharma Wanita Kementerian Sekretariat Negara. “Sudah tidak ada lagi Dharma Wanita Setpres, Setwapres dan yang lainnya,” ucap Pratikno.

Kebersamaan juga telah ditunjukkan oleh anak-anak muda di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Mereka yang tergabung dalam sebuah group yang berada dalam smartphone. “Tidak ada sekat di antara mereka. Kami datang bersama-sama ke undangan perkawinan salah satu dari mereka,” ujar Pratikno.

****