GMNI

Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla hadir menyaksikan pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) masa bakti tahun 2015 – 2020 dengan tema “Jalan Trisakti Menuju Tatanan Masyarakat Pancasila” di Hotel Sahid Jaya pada Selasa, 10 November 2015.

Dalam sambutannya, Wapres berpendapat ada dua fungsi persatuan alumni yang penting untuk disadari oleh setiap anggotanya. Bagi alumni yang senior, lanjut Wapres, persatuan alumni menjadi ajang melepas rindu dengan kolega sejawat, sehingga harus dimanfaatkan sebagai tempat bertukar pikiran. Sedangkan yang muda atau yunior dapat digunakan untuk mendapatkan peluang kerja yang baik. “Sebaiknya senior memberikan kesempatan kepada yang muda. Itulah fungsi dari sebuah organisasi alumni. Jangan ada sekat-sekat dan hendaknya mempunyai kesamaan dalam membangun negeri ini,” tutur Wapres.

Lalu Wapres mengemukakan pentingnya mewujudkan Trisakti dengan nilai pendidikan yang baik. “Dengan pendidikan, maka bangsa ini memiliki modal untuk menjadi negara yang berdaulat. Bangsa ini harus mampu mandiri, karena tidak ada satu negara yang mampu berdiri sendiri tanpa bantuan negara lain,” tambah Wapres.

Selanjutnya Wapres berpesan dan mengingatkan agar apa yang diperoleh di bangku kuliah dapat dijadikan modal awal untuk meraih masa depan. “Organisasi alumni berfungsi agar kita tetap saling belajar, bukan hanya melihat masa lalu, tetapi juga masa yang akan datang,” jelas Wapres

Di akhir sambutannya Wapres mengatakan kebesaran sebuah organisasi alumni, apapun bentuknya, dapat dinilai dari apa yang telah dicapai dan dikontribusikan para alumninya bagi kemaslahatan masyarakat dan bangsa. “Tentu diharapkan alumni GMNI akan memberikan teladan, dan sekaligus memberikan bimbingan baik kepada masyarakat umum, khususnya kepada generasi-generasi setelahnya untuk menjadi panutan dan pengabdian bagi bangsanya,” seru Wapres mengakhiri.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, Anggota Wantimpres Sri Adiningsih dan Rusdi Kirana, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Kasetwapres Mohamad Oemar, Serta Deputi Kasetwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan (DKP) Dewi Fortuna Anwar. (Romansen)