Makassar, wapresri.go.id – Bangsa Indonesia dibangun oleh dua kelompok yaitu pemerintah dan para pengusaha, tanpa pengusaha tidak ada yang bayar pajak dan tanpa pajak maka Negara tidak dapat dibangun, oleh karena itu pemerintah terus mendorong Wira Usahawan Muda para Alumni Perguruan Tinggi.

Demikian Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan pada acara peresmian Gedung Center of Microfinance di Kampus Universitas Hasanuddin (UNHAS)-Tamalanrea, Sabtu (23/06).

“Itulah alasan utama kenapa kita harus mengembangkan dunia usaha yang bermutu dan banyak untuk meningkatkan ekonomi bangsa ini,” ujarnya.

Wapres menambahkan selain untuk meningkatkan ekonomi, pengusaha lebih banyak juga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak  dibanding pemerintah.

“Pemerintah hanya memperkerjakan kurang lebih 4 juta orang tetapi pengusaha yang berdiri sendiri bisa memperkerjakan 100 juta orang, artinya untuk membangun suatu bangsa, disamping pemerintah yang baik, pengusaha juga harus cukup banyak dan tentu bermutu, dan punya pandangan yang baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres memaparkan bahwa pengusaha itu terdiri dari berbagai kelompok yaitu ada pengusaha kecil, menengah, dan besar. Pengusaha besar, katanya, selalu mudah untuk mendapatkan ilmu, dia bisa sewa konsultan, dan dapat mengirim orang kemana-mana. Namun kalau pengusaha kecil dan menengah, kata Wapres, itu tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. “Oleh karena itulah maka Pemerintah atau Perguruan Tinggi harus melatih dan membantu mereka untuk memperoleh pengetahuan dalam bentuk pelatihan, dan pengalaman,”pesan Wapres.

Dalam pidatonya juga, Wapres mengatakan apabila akan memanfaatkan Center of Microfinance maka Mahasiswa dan para pengusaha kecil, akan saling mendapatkan manfaat. Pengusaha kecil akan mendapatkan ilmu dan mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dari apa yang dialami pengusaha kecil. “Sehingga disinilah dapat saling mengajar,” terangnya.

Di hadapan civitas akademika, Wapres menceritakan pengalamannya saat ia  menjadi Kadin di Makassar, setiap tahun selalu ada temu usaha dan juga masa perkenalan dunia kerja selama 3-4 hari. Dalam forum itu, ujarnya, mahasiswa dan para pengusaha kecil melakukan diskusi, tujuannya kata Wapres, agar mahasiswa mendapat pengalaman. Karena pengalaman adalah guru yang terbaik, terangnya.

“Jadi guru yang terbaik itu bukan dosen tetapi pengalaman. Sehingga kombinasi antara pengalaman dan pengetahuan akan menimbulkan suatu pengusaha-pengusaha yang baik,” kata Wapres.

Sebelumnya Asmawi Syam Mantan Dirut BRI yang juga sebagai inisiator pengembangan Center of Microfinance melaporkan bahwa gedung ini dibangun selama 16 bulan tepatnya tanggal 27 Februari 2017 atas dukungan dana dari BRI dengan desain yang futuristik sesuai pesan Wapres Jusuf Kalla.

”UNHAS adalah yang pertama di Indonesia yang memiliki center of microfinance,” ungkapnya.

Sementara di kesempatan yang sama, Rektor UNHAS Dwia Aries Tina Pulubuhu melaporkan bahwa tujuan didirikannya Center of Microfinance ini adalah sebagai pusat pengembangan ilmu dan pemecahan masalah-masalah yang terkait dengan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi mereka yang terlibat sebagai pelaku utama usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Atas dasar itulah Center of Microfinance dibuat ke dalam tiga divisi, yaitu Divisi Pendidikan dan Sertifikasi, Divisi Riset dan Publikasi, dan Divisi Pelatihan dan Advokasi,” kata Dwia Aries.

Dwia Aries berharap dari tempat ini akan terlahir pengusaha sukses yang lebih banyak yang bertaraf internasional. “ Ini menjadi simbol, sprit, nanti lahir saudagar-saudagar Bugis Makassar yang lebih banyak, cerdas, pintar, dan layak go internasional,”pintanya

Kegiatan peresmian Gedung Center of Microfinance ini juga dirangkaikan dengan launching penggunaan Kantin Bhinneka Tunggal Ika yang dibangun atas sumbangan warga masyarakat Tionghoa Makassar yang tergabung dalam berbagai asosiasi. Fasilitas ini juga telah rampung dan siap dimanfaatkan oleh civitas akademika Unhas.

Peresmian Gedung Center of Microfinance ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wapres yang didampingi oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono, Rektor Unhas Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, dan Asmawi Syam. (AS/RN, KIP Setwapres).