Sabang-wapresri.go.id. Meski di guyur hujan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meresmikan pembukaan Sail Sabang 2017 di Pelabuhan CT3 Badan Pengawasan dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, Sabtu, 2/12.

Dalam sambutannya Wapres mengharapkan Sail Sabang 2017 dapat memikat para turis asing sehingga menjadi penggerak ekonomi wilayahnya.

”Kehadiran Sail Sabang 2017 ini membuktikan bahwa yang akan berkembang pada masa mendatang disamping perdagangan, maka turisme merupakan suatu penggerak ekonomi yang sangat besar,” ujarnya.

Karena itulah, lanjut Wapres, Sabang makin sangat penting karena disamping mempunyai keindahan alam dan kekayaan maritin. “Fasilitas ini  tentu akan memberikan insentif untuk melaksanakan ini (Pariwisata),”imbuhnya.

Wapres menjelaskan meski cuaca buruk namun para pelayaran tidak terganggu dalam cuaca apapun di Sabang. Berbeda kemaren apa yang terjadi  di Lampung dan di Selat Sunda, Selat Karimata baru beberapa hari hujan kapal tidak bisa merapat.

“ Disini saya kira seperti kita lihat semua kapal tidak goyang artinya fasilitasnya jauh lebih baik dibanding dari pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia ini. Hal positif itulah tentu yang kita harus syukuri dengan baik,” terangnya.

Lebih dalam Wapres menceritakan bahwa di  tahun 2000 dirinya telah meresmikan pelabuhan Sabang  sebagai free trade zone pada zaman Presiden Gusdur. “ Saya waktu itu sebagai  menteri perdagangan jadi membuat konsepnya bagaimana pelabuhan ini menjadi free trade zone dan itu telah kita jalankan, kemudian menjadi kawasan ekonomi khusus,” kenangnya.

Meski apa yang rencanakan menjadi bagian untuk kelancaran ekonomi di Sabang namun masih membutuhkan kerja keras lebih banyak lagi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Karena sebagai daerah khusus Aceh  ini secara keseluruhan dan KEK secara khusus tentu harus mempunyai banyak inisiatif untuk mendatang investor atau suatu kegiatan yang baik untuk daerah ini,” pintanya.

Selain itu Wapres berpesan untuk memanfaat teknologi dalam mengembangkan bidang industri pariwisata dan maritim kedepannya agar tidak tertinggal dengan negara lain.

“Jadi artinya adalah kita harus merubah cara berfikir kita sesuai dengan teknologi yang ada di dunia ini khususnya di bidang maritime,” pesannya.

Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, tampak hadir dalam acara  ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan  Bambang Widianto, Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi (KIP-Setwapres).