Jakarta–wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mencermati bahwa salah satu kelemahan kader muda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah minimnya kemampuan berbahasa Inggris.

Hal ini disampaikan oleh Wapres saat menerima Ketua Yayasan Insancita Bangsa (YBI) Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin bersama 50 peserta Kursus Bahasa Inggris YIB Angkatan ke-4 di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (5/5/2017).

Wapres, yang juga merupakan Ketua Majelis Etik Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), kemudian menyampaikan apresiasinya pada program kursus bahasa Inggris yang digagas oleh YIB ini untuk mendorong generasi muda melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. YIB sendiri merupakan yayasan yang didirikan oleh beberapa alumni HMI di Jakarta dengan perhatian utama pada pendidikan, terutama bagi para kader HMI.

“Waktu kita membahas bagaimana anak-anak HMI betul-betul menjalankan tugas HMI (menjadi) insan akademis, pencipta, dan pengabdi, harus ada pimpinan-pimpinan yang serius untuk mencapai (memajukan) ilmunya,” tegas Wapres.

Salah satu peluang untuk memberikan pendidikan yang bermutu, lanjut Wapres, adalah melalui fasilitas beasiswa yang diberikan oleh pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Pemerintah sudah menyiapkan puluhan triliun (rupiah) dana (untuk) membiayai anak-anak muda yang ingin menjadi yang terbaik di universitas- universitas ternama di dunia dan juga (di) dalam negeri karena (dengan) itulah baru kita bisa bersaing dengan bangsa (lain) di dunia ini,” ujar Wapres.

Wapres lebih lanjut menjelaskan bahwa pemerintah melalui LPDP menyediakan 5.000 beasiswa per tahun bagi mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya baik di dalam maupun di luar negeri. Ia pun berharap bahwa kader muda HMI dapat merebut minimal 10 persen dari kuota beasiswa tersebut.

“Pemerintah ingin lulusannya per tahun 5.000 (orang). Masa HMI 10% tidak bisa? Harus (ada) 500 orang (yang lolos seleksi)!” serunya.

“HMI harus menjadi pencipta dan pengabdi. Kalau tanpa ilmu, bagaimana insan akademis ini?” imbuhnya.

Sebelumnya, dalam laporannya Laode melaporkan bahwa para peserta yang notabene merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengikuti kursus intensif Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh YIB sebagai persiapan untuk mengikuti seleksi beasiswa pendidikan luar negeri, yang salah satunya disediakan oleh LPDP.

“Diharapkan pada bulan Juni 2017 para peserta sudah dapat mengikuti tes program beasiswa LPDP,” ujarnya.

Kursus Bahasa Inggris Intensif Angkatan ke-4 ini, lanjutnya, berlangsung sejak tanggal 25 Januari–22 Mei 2017 di YIB Training Center di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Turut hadir mendampingi Wapres pada acara tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Husein Abdullah. (KIP, Setwapres)