Jakarta, wapresri.go.id – Penyelenggaraan  otonomi daerah (otda) khususnya pada sektor-sektor pembangunan ekonomi, memegang peran kunci sebagai penentu peningkatan kuantitas dan kualitas layanan pemerintahan, sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, dilihat dari indikator demokrasi, pembagunan sumber daya manusia (SDM), persepsi korupsi dan kemudahan dalam berusaha, penyelenggaraan otda dinilai belum berjalan optimal, terutama di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Untuk itu diperlukan langkah-langkah efektif agar penyelenggaaan otda ke depan lebih baik lagi.

“Dengan semangat instrospeksi dan demi perbaikan ke depan, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, termasuk pada masa pandemi Covid-19,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Peringatan Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah ke-25, melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Senin (26/04/2021).

Dalam acara yang mengangkat tema “Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong Royong di Masa Pandemi untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit, dan Indonesia Maju” ini, lebih jauh Wapres memaparkan langkah-langkah tersebut.

Pertama, Wapres menyebutkan, perlunya merubah paradigma pemerintahan dan pembangunan dari business as usual atau rutinitas, menjadi berbasis inovasi. Kedua, pentingnya sinergi dan koordinasi pemerintahan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta.  Ketiga, pemetaan masalah dan kapasitas pemerintahan daerah berbasis data sebagai dasar pembuatan kebijakan. Pandemi Covid-19 menjadi contoh pentingnya ketersediaan, kelengkapan, dan akses data bagi respon cepat pemerintah dan pemda dalam menghadapi krisis.

“Pendekatan triangulasi kepentingan antara pemerintah dan pemda, sektor swasta, dan masyarakat, perlu diperkuat sebagai bagian tahapan dari transformasi kapasitas pemerintahan daerah,” tegasnya.

Yang keempat, lanjut Wapres, penguatan otonomi daerah dilaksanakan melalui mekanisme pembinaan, pengawasan, pemberdayaan, serta sanksi yang jelas dan tegas.  Kelima, perbaikan pola penyelenggaraan pemerintahan daerah ke arah yang adaptif, inovatif, kolaboratif, dan korektif. Keenam, pelaksanaan reformasi birokrasi yang menyeluruh.

“Organisasi perangkat daerah sebagai agen perubahan unsur pelaksana kebijakan perlu direviu, agar lebih sederhana, agile atau lentur, inovatif, efektif, dan efisien untuk melaksanakan kewajiban penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren secara profesional, transparan, dan akuntabel,” imbau Wapres.

Sementara langkah ketujuh, menurut Wapres, adalah konsisten dalam implementasi deregulasi kebijakan.

“Sehubungan dengan telah terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, maka penyesuaian produk hukum terkait di daerah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya sesuai dengan hierarki peraturan perundang-undangan, serta tidak bertentangan dengan kepentingan umum,” ujar Wapres mengingatkan.

Untuk itu, Wapres menekankan, pelaksanaan otda membutuhkan kualitas kepemimpinan yang adaptif dan solutif sehingga dapat menyesuaikan dalam berbagai keadaan.

“Pelaksanaan otonomi daerah yang berkualitas membutuhkan kepemimpinan adaptif. Pemimpin yang mampu menghadapi berbagai situasi, cepat dan tepat dalam bertindak, dan berorientasi pada pemecahan masalah dengan selalu menyesuaikan dirinya dengan perubahan dan keadaan baru,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Wapres meminta seluruh jajaran pemda sebagai ujung tombak pemerintahan agar selalu menjadi contoh dan pelopor, baik dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik, maupun dalam menegakkan protokol kesehatan, serta menyukseskan program vaksinasi di seluruh Indonesia.

”Selamat Hari Otonomi Daerah. Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong Royong di Masa Pandemi Covid-19 untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit dan Indonesia Maju,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wapres atas kehadirannya secara virtual dan membuka secara resmi Peringatan Hari Otonomi Daerah ini.

“Kehadiran Bapak menegaskan kembali pentingnya otda. Keberagaman yang dibalut dalam bingkai otda tentu menjadi modal besar untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan lebih sejahtera,” ujar Tito.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia La Nyalla Mattalitti, gubernur seluruh Indonesia, bupati dan wali kota seluruh Indonesia, serta anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota. (DAS/SK–BPMI, Setwapres)