Jakarta, wapresri.go.id – Perubahan dan ketidakpastian di berbagai sektor terjadi sangat cepat dan terus-menerus. Di tahun politik ini, Indonesia sebagai negara demokrasi yang aman dinilai mampu meningkatkan perekonomiannya melalui sektor riil.
“Indonesia adalah negara yang aman. Terbukti 11 kali pemilu sejak tahun 1955 berjalan relatif aman dan damai,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada acara CNBC Economic Outlook, di The Westin Hotel, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Wapres menambahkan, keamanan tercipta karena sistem demokrasi yang berjalan semakin baik.
“Dulu otoriter dan monopolistik, sekarang demokratis. Aturan KPU semakin ketat. Hubungannya dengan perekonomian? Tentu negara dapat lebih leluasa menjalankan program kerjanya,” ucapnya.
Sebelumnya, Founder and Chairman of CT Corp. Chairul Tanjung menyatakan bahwa ketidakpastian di berbagai bidang sangat mempengaruhi pasar, terutama di tahun ini. Hal ini tentu sangat mempengaruhi para investor dalam mengambil sikap.
“Khususnya di tahun politik ini, para investor mengambil sikap wait and see,” ujar Chairul Tanjung memprediksi.
Namun, Wapres menilai sebaliknya, bahwa bangsa Indonesia harus optimis, pesta demokrasi akan berjalan dengan baik dan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
“Apa yang perlu di-wait and see? Kita optimis. Masih lebih banyak pelaku bisnis sektor riil di Indonesia. Pemerintah hanya memerlukan sinkronisasi infrastruktur, manufaktur, dan teknologi dengan kualitas sumber daya manusia. Pada akhirnya start-up company akan mati tanpa ekonomi riil ini,” jelas Wapres kemudian.
Untuk itu, diakhir sesi dialog, Wapres mengajak para pelaku bisnis memanfaatkan situasi tahun politik yang damai ini untuk berinvestasi di Indonesia.
Acara yang mengusung tema Prospek Ekonomi Indonesia di Tahun Politik ini, diselenggarakan CNBC Indonesia dan diharapkan menjadi navigator perekonomian Indonesia terkini.
Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (RMS/AF/SK-KIP, Setwapres)