Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menuturkan bahwa lebih dari tujuh dekade lalu, Pancasila lahir dari semangat untuk mempersatukan berbagai bentuk kemajemukan di tanah air, mulai dari budaya, bahasa, suku, etnis, hingga keberagaman agama.

Hal tersebut disampaikan Wapres pada acara Peresmian 6 Rumah Ibadah Universitas Pancasila di Kampus Universitas Pancasila, Jl. Raya Lenteng Agung No.56-80, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (05/01/2022)

“Pancasila dikatakan sebagai titik temu antar berbagai latar belakang kemajemukan tersebut,” tegasnya.

Salah satunya, kata Wapres, sebagai dasar negara, Pancasila sejalan dengan nilai-nilai berbagai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

“Pancasila menjadi jaminan bahwa negara melindungi kebebasan memeluk agama, sekaligus mengakomodasi penyelenggaraan aktivitas keagamaan,” tuturnya.

Pluralitas agama di Indonesia, menurut Wapres merupakan suatu keniscayaan yang harus disyukuri, dipupuk, dan dipelihara.

“Keberagaman ini, apabila kita rawat dengan pengetahuan dan toleransi, maka akan menjadi kekayaan yang luar biasa yang jarang dimiliki oleh bangsa lain di dunia,” terangnya.

Oleh karena itu, sambung Wapres, kunci untuk menjaga keberagaman agama adalah toleransi. Menurutnya, toleransi menjadi dasar moderasi beragama untuk menghindari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme, dan ekstremisme.

“Toleransi bukanlah gagasan baru. Toleransi telah menjadi warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia yang telah hidup dan membersamai kita sejak ratusan tahun silam,” pungkasnya.(RN, BPMI- Setwapres)