Brusel, wapresri.go.id – Di tengah-tengah dunia global yang berubah dengan cepat, dimana tantangan lama dan baru yang semakin kompleks dari hari ke hari, maka dibutuhkan kemitraan di antara negara-negara Asia dan Eropa untuk mengatasi kebijakan unilateralisme, dan memastikan ASEM tetap menjadi platform yang efektif untuk memperkuat multilateralisme dan sebuah tatanan internasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) pada KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-12 di S5, Gedung Europa-Brussels, Belgia, Jum’at, 19/10.

“Kami berkumpul di sini pada saat kerjasama ekonomi global sedang terancam oleh dampak negatif dari perang perdagangan,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Wapres JK memaparkan 4 pandangannya yaitu yang pertama, ASEM harus menjadi platform untuk mempromosikan sistem perdagangan internasional berbasis aturan.

“Kita dapat bertindak sebagai platform koordinasi untuk memodernisasi dan mereformasi WTO, sehingga membuat badan ini lebih transparan dan efektif,” terangnya.

Sebagai contoh, kata Wapres JK, Indonesia baru saja berhasil menyelenggarakan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali yang menekankan perlunya meningkatkan koordinasi dan kolaborasi untuk mengurangi ketegangan, dan untuk mempromosikan dialog terbuka dan reformasi.

Kedua, kata Wapres, ASEM harus menjadi platform untuk membangun ekosistem antar dan intra-regional untuk perdamaian dan stabilitas.

“Saya mendorong ASEM untuk meningkatkan pendekatan konstruktifnya dalam menghadapi tantangan keamanan regional dan global saat ini, dengan mendorong dialog untuk mencapai solusi damai dan mengatasi masalah kemanusiaan, termasuk pengungsi,” paparnya.

Ketiga, terang Wapres JK, ASEM harus menjadi platform lintas wilayah untuk mempromosikan pelaksanaan komitmen yang disepakati secara internasional, “Seperti SDG dan Perjanjian Paris,” ucapnya.

Keempat, papar Wapres JK, bahwa ASEM perlu memperkuat konektivitas di antara para mitranya.

“Saya senang bahwa upaya telah dilakukan untuk menindaklanjuti saran Indonesia seperti untuk mengarusutamakan konektivitas dan masalah infrastruktur dalam prioritas ASEM, antara lain oleh kerja pathfinder Group on Connectivity,” tuturnya.

Menutup pidatonya, Wapres JK mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, ASEM telah menjadi landasan efektif untuk berbagi pelajaran yang dipetik dan praktik terbaik dalam berbagai isu. Tetapi, lanjutnya, ada ruang untuk perbaikan dengan maksud untuk meningkatkan dampak dan visibilitas ASEM untuk kepentingan rakyat kita.

“Melihat sekeliling ruangan, pada tingkat kehadiran dalam pertemuan penting ini. Saya yakin bahwa kita memiliki setiap potensi untuk mencapai tujuan ini,” tutup Wapres JK. (RN/SY-KIP Setwapres).