Jakarta, wapresri.go.id – Perkembangan teknogi digital dalam bidang ekonomi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Perkembangan pesat teknologi digital diharapkan akan mendorong peningkatan efisiensi di bidang logistik. Pemerintah berkomitmen mendukung sektor swasta untuk menerapkan ekonomi digital ini.

“Ekonomi digital adalah tidak terhindarkan, karena partner kita sudah digital maka kita juga harus digital agar bisa tersambung semuanya,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima kunjungan rombongan dari World Logistic Council, Kadin Indonesia, Kresna Group dan Bukalapak di Kantor Wapres, Jl. Merdeka Utara Jakarta, Jum’at (25/7/2019).

Lebih jauh, Wapres menjelaskan bahwa Pemerintah akan terus mendukung sektor swasta dalam menjalankan ekonomi digital sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan manfaat bagi perekonomian.

“Sektor bisnis/swasta diharapkan dapat berperan lebih aktif. Pemerintah hanya sebagai regulator,” terangnya.

Wapres menambahkan bahwa terkait logistik, sejumlah upaya telah dijalankan untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas logistik. Namun demikian belum sepenuhnya terintegrasi.

“Perlu peran aktif berbagai pihak untuk meningkatkan efisiensi arus lalu lintas logistik ini.

Hambatan dalam kelancaran arus logistik memang masih menjadi kendala tidak hanya di Indonesia, tapi juga pada tataran global. Di era digital, solusi berbasis teknologi diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi logistik.

Terkait hal ini, World Logistic Council telah melakukan penelitian ekstensif di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Hasil penelitian tersebut menghasilkan sebuah tawaran solusi berupa platform berbasis teknologi yang akan memfasilitasi seluruh pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi perdagangannya.

“Riset ini menunjukkan hal yang dibutuhkan sektor swasta untuk meningkatkan efisiensi dalam bisnisnya,” ujar Samuel Salloum, Co-Chairman World Logistic Council.

Hasil penelitian ini juga mendasari kesepakatan kerja sama World Logistic Council dengan Kadin, Kresna Group dan Bukalapak. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU di antara keempatnya. MoU tersebut pada intinya berisi kesepakatan ini untuk mendorong kerjasama pembentukan platform digital dalam rangka meningkatkan efisiensi logistik global.

Dalam penjelasannya, Salloum menyampaikan bahwa digitalisasi yang ditawarkan bukanlah mengarah pada penggunaan robot dan semacamnya. Melainkan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi arus lalu lintas barang.

“Meningkatkan efisiensi global supply chain, yang didukung pembiayaan dan asuransi dan terutama memberdayakan SMEs, ini yang menjadi fokus. Sehingga bisa menguatkan GDP,” jelas Salloum.

Di tempat yang sama, CEO Bukalapak menjelaskan potensi dari kerja sama tersebut. Bukalapak belum lama ini meluncurkan fitur BukaGlobal, sebuah fitur yang difokuskan untuk menjual produk UKM Indonesia ke luar negeri. Dengan adanya kerja sama dengan World Logistic Council ini diharapkan penjualan ke luar negeri melalui BukaGlobal dapat meningkat.

“Diharapkan Bukalapak bisa mendapatkan manfaat dari dukungan logistiknya sehingga dapat meningkatkan penjualan ke luar negeri dengan lebih banyak. Sehingga bisa mendukung BukaGlobal,” harapnya.

Mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut antara lain Kepala Sekretariat Wapres Mohammad Oemar, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman Guntur Iman Nefianto, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi dan M. Ikhsan. (AK/RN, KIP-Setwapres).