Jakarta. Akhir tahun 2015, akan dilaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia. Menghadapi tantangan ekonomi dimana pendapatan masyarakat dan harga-harga komoditi menurun, calon pemimpin dituntut untuk bekerja sebaik-baiknya dengan memiliki kreativitas yang baik. “Tantangan pemimpin yang terpilih ialah memberikan dukungan, dorongan, dan kreativitas kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas padinya, kerajinannya, dan industrinya yang dapat mendorong kondisi perekonomian kita,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menutup rangkaian acara Rakernas Partai Nasdem dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2015 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 22 September 2015. .

Dalam sambutannya, Wapres berpesan kepada 255 pasangan calon dari Partai Nasdem agar setelah memenangkan Pilkada, langkah selanjutnya adalah menjalankan pemerintahan dengan sebaik-baiknya. “Berikan keyakinan kepada pemilih, bahwa dapat membawa daerah, baik provinsi, kota ke masa depan yang jauh lebih baik dibandingkan daerah lain,” tegas Wapres.

Menurut Wapres, dalam setiap Pilkada ada harapan, rakyat memilih karena ingin harapan dan cita-citanya tercapai, untuk itu pasangan calon harus memiliki perilaku, jejak langkah terpuji, dan mempunyai kemampuan masa yang akan datang.

Disisi lain, lanjut Wapres, banyak juga kemudahan yang ditemui pasangan calon saat ini, seperti biaya kesehatan yang sudah ditanggung pemerintah, begitu juga biaya pendidikan. Kombinasi kemudahan dan kesulitan tersebut adalah kunci keberhasilan memenangkan pemilu, dan menghasilkan seni kepemimpinan, seni kreativitas, kemauan bekerja keras dan menjalankan tugas dengan baik.

Pengalaman membuktikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah orang yang dapat berkomunikasi dengan baik. Mendekati rakyat dengan berkampanye melalui media cetak maupun elektronik, menurut Wapres bukanlah hal yang istimewa, calon pemimpin harus berjabat tangan, bertatap muka, dan mengetahui tempat tinggal pendukungnya. “Satu jabat tangan itu berarti dapat mendapat satu suara, tapi satu kali berfoto dapat empat suara, jadi jangan malas kalau kita diajak berselfie dengan masyarakat,” saran Wapres.

Selain itu, pemimpin daerah harus menjadi pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain, bertanggung jawab, dan tidak hanya mengeluarkan kebijakan yang gampang dan populer. “Justru seorang pemimpin diuji dengan melaksanakan hal-hal tidak populer. Kalau semua pemimpin melaksanakan hal-hal populer maka itu bukan disebut sebagai pemimpin tapi koordinator,” tegas Wapres.

Di akhir sambutan Wapres mengajak pasangan calon agar menghadapi Pilkada dengan optimis. “Dalam politik menang kalah adalah sesuatu yang biasa, tidak perlu berputus asa, hanya orang optimis yang akan menang, optimislah karena itu yang akan memberikan semangat,” tutup Wapres.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem Enggartiasto Lukito mengingatkan agar pasangan calon kepala daerah yang diusung Nasdem tidak menggunakan uang negara dan uang daerah saat kampanye. “Nasdem ingatkan agar tidak menggunakan APBD dan APBN saat kampanye pilkada,” imbau Enggar.

Selain Ketua Umum Parta Nasdem Surya Paloh, tampak hadir dalam acara tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan dan Mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (Gita Savitri)