Malang. Kemajuan sebuah bangsa ditandai dengan kemajuan pembangunan pendidikannya. Karena dari situ, harkat dan harga diri suatu bangsa dilihat dan dinilai.

“Pendidikan indikatornya bukan berapa ijazah yang dikeluarkan tetapi apa yang dicapai alumninya dan apa kebaikannya untuk masyarakat,” demikian disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat meresmikan Gedung Abu Bakar As Shiddiq, Gedung Usman bin Affan, Gedung Ibnu Khaldun, Masjid Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (Unisma) dan Groundbreaking Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Ali bin Abi Thalib dan RS Islam Unisma di Malang, pada Sabtu, 31 Oktober 2015.

Pendidikan perguruan tinggi, lanjut Wapres, diharapkan mampu mendidik dan membina masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. “Penerapan ilmu pengetahuan menjadi bagian penting dari pembangunan masyarakat dan bangsa” tutur Wapres.

Menurut Wapres, apabila masyarakat memiliki pendidikan dan kesejahteraan yang baik dan berkeadilan. Maka diharapkan bangsa ini dapat terhindar dari segala bentuk konflik, kekerasan dan radikalisme, seperti yang terjadi di berbagai belahan negara lainnya.

“Pada saat satu Muharram Hijriyah, kita memperingati hijrahnya rasul, kita lihat jutaan warga Islam ingin hijrah ke negara non Islam, sungguh tragis. Mereka hijrah dari negara yang dulu mulanya mulia dan beradab, ke negara yang mereka pikir lebih baik. Itu yang terjadi di Suriah, Irak, dan Afghanistan,” terang Wapres.

Untuk itu, Wapres sangat menghargai pihak Unisma yang menunjukkan komitmen terhadap pentingnya pendidikan kewirausahaan kepada mahasiswa. “Terima kasih telah mendorong semangat enterpreneur di kalangan mahasiswa,” seru Wapres.

Kemudian Wapres mengingatkan pentingnya berwirausaha sejak dini, seperti dicontohkan oleh Rasulullah. “Kalau ustadz memberikan nasehat perkawinan, nikah itu sunnah Rasulullah, tapi tidak pernah mengatakan berdagang itu sunnah Rasullulah,” ujar Wapres disambut tawa hadirin.

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan pemerintah provinsi Jawa Timur mempunyai program membentuk 70 persen sekolah vokasional, dan 30 persen sekolah umum, dengan harapan agar nantinya siswa-siswa memiliki keunggulan komparatif yang memadai.

Masih dalam kesempatan yang sama, Rektor Unisma Maskuri melaporkan pembangunan yang dilakukan saat ini, seperti beberapa gedung, masjid, asrama dan rumah sakit pendidikan merupakan kerja keras Unisma untuk bergegas menjadi kampus berkelas dan unggul. “Dalam memacu mengintegrasikan ilmu dan agama,” ucap Maskuri.

Unisma, lanjut Rektor, juga telah menyiapkan satu unit ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan kajian, diskusi dan belajar kewirausahaan. “Ruang enterpreneur nantinya akan kami beri nama Ruang Jusuf Kalla” ujar Maskuri disambut tepuk tangan hadirin.

Setelah memberikan sambutannya, Rektor Unisma menyerahkan gambar karikatur diri Wapres Jusuf Kalla berjudul “Bapak Perdamaian” karena dinilai menjadi tokoh sentral dalam membangun perdamaian di Indonesia. (Taufik Abdullah)