Jakarta, wapresri.go.id – Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk kemajuan Bangsa. Dengan memajukan dunia pendidikan berarti memajukan Negara. Untuk itu harus ada fokus dalam mengatur sistem pendidikan, apalagi dalam menghadapi era Abad-XXI yang tidak terlepas dari dunia ilmu dan teknologi yang berkembang sangat.

“Pendidikan adalah kunci daripada semua kemajuan suatu negara,” ungkap Wapres ketika memberikan Pidato Kunci pada Dialog Publik Pendidikan Nasional dan Halal Bihalal Idul Fitri 1439 H, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Ruang Indonesia, Gedung Guru Indonesia, Jakarta, Selasa (10/7).

Begitu suatu negara apabila pendidikannya merosot, terang Wapres, maka teknologinya juga akan merosot. Kalau teknologinya merosot, lanjutnya, maka nilai tambah negeri itu, seperti kemakmurannya juga pasti merosot. Tapi sebaliknya, kalau pendidikannya maju maka pasti teknologinya, nilai tambahnya, inovasinya juga maju.

Dengan mutu dan kemampuan mengajar yang tinggi, guru dapat mengikuti ilmu pengetahuan yang terus berkembang.

“Karena itulah tantangan kita, bagaimana kita meningkatkan guru – guru. Jadi semua pendidikan tentu kuncinya lagi, disamping sekolah adalah guru bagian daripada sekolah; bagaimana sekolah dan guru itu mempunyai tingkat kecerdasan dan pengajaran yang tinggi,” terangnya.

Di kesempatan tersebut, Wapres mengapresiasi peran dan fungsi PGRI agar dapat ditingkatkan lagi. “Kalau selama ini PGRI banyak berbicara tentang kesejahteraan guru, sekarang telah berbicara bagaimana meningkatkan mutu guru,” tuturnya.

Disamping itu, kata Wapres, sebagai orangtua juga harus mempersiapkan anak-anaknya dengan pendidikan yang memiliki visi kedepan sehingga mampu bersaing sesuai dengan tuntutan jamannya. “Pendidikan itu harus mendahului jamannya. Jika sama saja akan sulit bersaing kalau di belakang zamannya” terang Wapres.

Lebih lanjut Wapres menuturkan kesungguhan pemerintah terhadap pendidikan terlihat dari anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, yang lebih besar dari anggaran pekerjaan umum dan kesehatan dengan harapan pendidikan di Indonesia tambah semakin maju. “Dengan anggaran yang besar ini diharapkan akan mendapatkan hasil yang sepadan,” ucapnya.

Hal lain yang menjadi perhatian Wapres dalam forum itu adalah ketimpangan pendidikan antar daerah yang berbeda. Seperti perbedaan standar pendidikan yang berbeda-beda antara Yogyakarta, Maluku, Papua, Sulawesi dan sebagainya, menurut Wapres, tidak boleh terjadi. “Pendidikan harus mempunyai standar yang sama, oleh karena itu kita punya ujian nasional,” tegasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Ibu Unifah Rosyidi melaporkan bahwa diskusi yang bertajuk “Cetak Biru Pengembangan SDM Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0” ini, sebagai payung untuk FGD selanjutnya dengan para ahli sehingga menjadi bahan pemikiran berharga terkait pengembangan SDM ke depan.

Tampak hadir pada acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy. Turut mendampingi Wapres yaitu Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (KH/RN, KIP-Setwapres).