Jakarta, wapresri.go.id – Pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan nilai tambah suatu bangsa dan pada gilirannya akan memacu kemajuan bangsa tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Simposium Internasional Pendidikan Islam di Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Rawamangun, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Wapres kemudian mengatakan, perguruan tinggi sebagai lembaga keilmuan harus memiliki sikap visioner dan terus membawa arus perubahan. Jika tidak, lanjutnya, perguruan tinggi tak ubahnya museum yang selalu berfokus pada masa lalu.

“Karena itu, jangan hanya bangga dengan nama universitas ini, Ibnu Chaldun, seorang pemikir Islam yang begitu hebat. Itu kebanggaan masa lalu. Yang kita butuhkan adalah jalan yang lurus pada masa datang,” kata Wapres.

Lebih lanjut ia berpesan agar para akademisi terus mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai substansi sekaligus identitas perguruan tinggi.

“Kampus itu nomor dua. Nomor satu yang terpenting adalah isinya, keilmuannya, kesadarannya, substansinya,” tegas Wapres.

Simposium yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tahun dan Milad UIC Jakarta ke-61 ini mengambil tema “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam dan Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan NKRI”.

Dengan hadirnya sejumlah tokoh pendidikan Islam dari dalam dan luar negeri seperti Prof. Dr. Kamaruddin M. Saik (Malaysia), Dr. Hakim Abdullah Sofyany (Yaman), dan Prof. Dr. Abdillah Muhammad Ahmad (Sudan), simposium ini diharapkan dapat melahirkan rumusan sistem pendidikan Islam yang komprehensif sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, khususnya di lingkungan perguruan tinggi Islam. (UF/FM, KIP Setwapres).