Jakarta, wapresri.go.id – Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masih terjadi dan telah menyebabkan banyak masyarakat Indonesia meninggal dunia. Untuk itu, seluruh masyarakat Indonesia harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di manapun berada.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, jangan pernah kendor menerapkan protokol kesehatan dan teruslah menjaga 5M,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan program “KITA JAGA KIAI” secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (02/08/2021).
Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah, lanjut Wapres, senantiasa mengedepankan keselamatan masyarakat.
“Perlu saya sampaikan bahwa pemberlakuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat dan PPKM Level 4 adalah kebijakan pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 karena pemerintah lebih mengutamakan keselamatan masyarakat,” paparnya.
Oleh karena itu, Wapres menyampaikan terima kasih kepada segenap organisasi masyarakat (ormas) Islam yang sudah turut ambil bagian dalam mengedukasi umat dan mengampanyekan bahaya dan pentingnya mencegah penularan Covid-19, termasuk apresiasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena telah mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi terjadi Wabah Covid-19.
“Pemerintah mengucapkan terima kasih atas peran-peran ini,” ujar Wapres.
“Tindakan tersebut merupakan kewajiban dalam upaya menerapkan salah satu dari lima maqashid syari’ah, yakni hifdzun nafs atau penjagaan terhadap jiwa,” tambahnya.
Selain itu, Wapres mengatakan, program “KITA JAGA KIAI” yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Kementerian Agama ini menjadi salah satu wujud upaya menjaga jiwa masyarakat.
“Saya mengapresiasi inisiatif BAZNAS dan Kementerian Agama yang mendesain program “KITA JAGA KIAI”. Ini salah satu bentuk penghargaan negara atau pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ucapnya.
Lebih jauh, Wapres menuturkan, dana sosial syariah yang dikelola oleh BAZNAS telah memberikan kontribusi besar dalam penanggulangan Covid-19 dan pemerintah pun mengapresiasinya.
“Di kesempatan terbaik ini, saya juga ingin mengapresiasi BAZNAS yang telah mengoptimalkan pemanfaatan dana zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) serta dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) untuk kemaslahatan umat, terutama pada saat penanganan korban pandemi Covid-19,” ujar Wapres.
“Menurut laporan tahun 2020 yang lalu, dana ZIS untuk penanggulangan Covid-19 mencapai 1,5 triliun,” sambungnya.
Wapres pun mengingatkan, perlunya penguatan kelembagaan BAZNAS agar pengelolaan dana umat semakin lebih bermanfaat.
“Saya juga mendorong agar BAZNAS terus dapat memperkuat kapasitas kelembagaannya sehingga pengelolaan zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat,” harap Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres sekali lagi mengucapkan terima kasih atas peran serta semua komponen bangsa dalam penanganan Covid-19.
“Terima kasih kami haturkan kepada segenap lapisan masyarakat yang sudah berkontribusi membantu pemerintah menangani Covid-19 ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, program “KITA JAGA KIAI” merupakan program yang ditujukan untuk menjaga kesehatan ulama dan para santri di pondok pesantren, antara lain, dalam bentuk kegiatan vaksinasi dan pemberian hygiene kits.
“Untuk tahap pertama, kita akan konsentrasi pada 1.000 pesantren. Satu, kita akan menjaga kesehatan dengan medical check up para kiai. Kita juga memberikan paket imun kepada para kiai dan kita juga melakukan program vaksinasi. Vaksinasi ini bukan hanya kepada para kiai, tetapi juga kepada para santri,” jelas pimpinan BAZNAS Saidah Sakwan.
Hadir pula dalam peluncuran program tersebut, Ketua BAZNAS Noor Achmad dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar. Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (RR/SK, BPMI-Setwapres)