Jakarta–wapresri.go.id Baik buruknya kesehatan dapat terdeteksi melalui darah. Kehidupan banyak orang juga dapat tertolong dengan sumbangan darah. Sehingga, banyak masyarakat, tua maupun muda, laki maupun perempuan, yang melakukan donor darah secara sukarela hingga lebih dari 100 kali.

“Ini (donor darah) memberikan kita inspirasi bahwa pengabdian kemanusiaan itu tidak dibatasi oleh umur, dan tentu juga, laki, perempuan semua terbuka,” ujar Waki Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada acara Penganugerahan Penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada Pendonor Darah Sukarela 100 Kali di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Minggu malam (19/2/2017).

Wapres mengatakan, kebutuhan akan darah di Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 5 juta kantong darah per tahun, dan akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

“Dan makin modern orang, manusia itu makin membutuhkan darah yang banyak. Karena kalau makin maju, makin banyak kendaraan, [makin] banyak kecelakaan,” tuturnya.

Banyaknya pendonor darah sukarela 100 kali tiap tahunnya memberikan rasa optimis tersendiri bagi Wapres.

“Selalu memberikan saya optimisme karena suatu semangat dan juga pengorbanan yang tinggi daripada saudara-saudara sekalian,” ungkapnya.

Wapres juga mengapresiasi Provinsi Jawa Timur yang memiliki jumlah Donor Darah Sukarela (DDS) 100 kali terbanyak.

“Karena itulah saya ingin menyampaikan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada provinsi yang mempunyai tingkat pengabdian yang tinggi,” kata Wapres.

Wapres yang juga merupakan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) menyampaikan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi PMI dan pemerintah kepada para DDS yang telah rutin menyumbangkan darahnya untuk membantu masyarakat.

“Tadi disampaikan [para DDS ini] berbakti minimum 25 tahun dan tentu banyak yang lebih. Rata-rata antara 105-110 kali memberikan donor darah. Malah tadi ada [yang] di atas 151 kali,” ungkap Wapres.

Dalam kesempatan tersebut Wapres juga menyerahkan Satyalancana Kebaktian Sosial secara simbolis kepada 15 orang DDS. Secara keseluruhan terdapat 864 DDS yang memperoleh penghargaan ini.
Pada tahun ini, tercatat Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi dengan DDS terbanyak (331 orang), disusul oleh Provinsi DKI Jakarta (170 orang), dan Provinsi Jawa Tengah (111 orang).

Selain itu, diserahkan juga penghargaan kepada DDS 100 kali termuda kepada Yadi Mulyadi (33 tahun), dan DDS 100 kali tertua kepada Antonius Israel Kaparang (76 tahun). Keduanya berasal dari Provinsi DKI Jakarta.

Sementara, penghargaan untuk DDS dengan donasi terbanyak diberikan kepada Yoseph Widodo (63 tahun) asal Provinsi Banten dengan jumlah donasi darah sebanyak 151 kantong.

Pada acara tersebut, diberikan juga hadiah berupa umroh atau perjalanan ibadah lainnya kepada 20 orang.

“Setiap tahun, sebagai rasa perhatian dan pengabdian kita, kita memberikan hadiah umroh atau perjalanan [ibadah] kepada 20 orang. Yang tidak beragama Islam dapat ke Roma atau Yerusalem. Tahun lalu ada dua yang Yerusalem,” pungkas Wapres.

Turut hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla pada acara tersebut Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Ketua Harian PMI Ginandjar Kartasasmita, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KIP, Setwapres)