Jakarta-wapresri.go.id. Pentingnya kehadiran anak muda yang inovatif dan kreatif didalam pembangunan suatu bangsa, digarisbawahi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPP Muhammadiyah) periode 2014 – 2018 yang dipimpin oleh Ketua Umum, Dahnil Anzar Simanjuntak di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis, 2/11/2017. “Spirit kita itu, generasi muda adalah kerja keras untuk inovasi bagi anak muda sekarang ini,” ujarnya.
Kehadiran silaturahim Dahnil dan anggotanya antara lain untuk menyampaikan laporan tentang akan berakhirnya masa kepengurusan hasil Muktamar XVI PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018 di Padang, Sumatera Barat. “Kita ingin menyampaikan terkait perkembangan program PPP Muhammadiyah selama tiga tahun, sebagai nyawa baru dan wajah kedepan, yang fokus pada isu-isu integritas dan produktivitas”, jelas Dahnil. Salah satu implementasi dari fokus tentang integritas adalah pengentasan korupsi di Indonesia. Upaya Pemuda Muhammadiyah mendorong segera pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) pada kasus Novel Baswedan menjadi isu proritas dalam aktivitas kepemudaan ini.
Kepada Wapres, Dahnil kembali meminta dukungan pemerintah atas keseriusan dalam penuntasan penanganan kasus ini yang mengambang selama 204 hari sejak kejadian terhadap Novel. Menurut Wapres, Pemerintah sudah optimal dengan melakukan serangkaian penangkapan-penangkapan terhadap oknum pelaku-pelaku korupsi yang datang dari kalangan partai politik maupun pemerintahan. “Pemerintah selalu perintahkan pada pihak-pihak terkait untuk mempercepat itu semua”, tegas Wapres. Adanya ketidakkompakan internal KPK disinyalir sebagai tidak optimalnya kinerja organisasi tersebut belakangan ini.
Dalam pandangan lain, Wapres menyayangkan akan ketidak simbangan antara “kesalehan” dan “kesalahan”. Adanya peningkatan aktivitas positif keagamaan yang tidak diimbangi dengan kesadaran individu atas maraknya kejahatan tindak pidana korupsi. “Orang sekarang ini selalu meningkatka kegiatan keagamaan, tapi aktivitas korupsi tidak menurun, itu fenomena akhir-akhir ini”, ungkap Wapres. Wapres juga menyoroti bahwa sekarang ini orang semakin takut atas aktifnya kegiatan pengentasan korupsi, sehingga orang sekarang takut bekerja. Sehingga pembangunan di daerah-daerah terkesan melambat. “Jangan sampai tindak penangkapan koruptor itu membuat orang untuk tidak berani berbuat (bekerja), sehingga timbul ketakutan orang untuk tidak (enggan) bekerja,” imbuhnya.
Hal lainnya yang disampaikan oleh Dahnil adalah undangan kepada Wapres untuk membuka Tanwir PPP Muhammadiyah di Palangkaraya 27-29 November nanti. Tanwir dikenal sebagai bentuk pengambilan keputusan terbesar kedua di Muhammadiyah di bawah Muktamar.
Dalam kesempatan ini pula, Dahnil juga menyampaikan bahwa PPP Muhammadiyah juga aktif dalam isu-isu kerukunan umat beragama. Oleh karena itu dirinya juga ingin mengundang Wapres untuk kiranya berkenan hadir pada pertemuan tahunan Dialog Lintas Agama di wilayah Asia dan Pasifik atau dikenal dengan Religion For Peace Global interfaith dialogue yang akan diselenggarakan di Jakarta 12-16 Desember mendatang. Dahnil menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sedianya akan dihadiri oleh 25 wakil negara dan 67 partispan. “Isu yag diangkat adalah mengenai Rising Awarenes Climate Change – One Earth one Responsibility atau dalam istilah yang memakai diksi kearifan lokal adalah Gotong Royong For One World“, jelasnya. Melalui audiensi ini, Dahnil berharap besar bahwa Pemerintah dapat membantu memfasilitasi kegiatan ini.
Wapres menyambut baik kegiatan-kegiatan PPP Muhammadiyah, namun dikarenakan padatnya jadwal acara November ini, sedianya mungkin Wapres akan menghadiri salah satu dari undangan tersebut. “Kita lihat nanti apakah saya bisa hadir di Palangkaraya atau yang di Jakarta, karena Presiden sedang sibuk menjalani serangkaian aktivitasnya didalam dan luar negeri, jadi saya tidak bisa janjikan sementara ini,” ujarnya.
Hadir mendampingi Dahnil, Bendahara Umum Abdul Rahman Syahputra dan Ketua-ketua dari cabang di daerah Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Selain itu, hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (DM, KIP-Setwapres).