Jakarta, wapresri.go.id – Laos dan Indonesia yang telah menjalin hubungan bilateral dengan baik selama 60 tahun diharapkan dapat mengintensifkan hubungan antar masyarakat (people to people contact) di kedua negara dalam berbagai bidang.

“Perlu juga peningkatan hubungan bisnis antara pengusaha Indonesia dan pengusaha Laos,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.

Kommasith datang menemui Wapres di sela-sela agendanya menghadiri pertemuan ke-5 Komisi Bersama Indonesia-Laos di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Pertemuan bilateral yang dilakukan secara rutin tersebut membahas berbagai isu politik, ekonomi, dan sosial budaya di kedua negara. Tahun ini, pembicaraan berfokus pada berbagai potensi kerja sama antara Laos dan Indonesia terutama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, pendidikan, pertanian, serta pariwisata.

Selain itu, pada forum tersebut Kommasith juga menggarisbawahi isu-isu internasional yang sama-sama dihadapi oleh kedua negara.
“Terorisme dan kejahatan lintas negara (trans-national crime) perlu bersama-sama diperangi,” ujarnya.

Kommasith, selain menyampaikan rencana kunjungan Perdana Menteri Laos ke Indonesia pada bulan Oktober 2017, pada kesempatan itu juga mengapresiasi dukungan Indonesia kepada Laos saat menjadi Ketua ASEAN pada 2016. Laos, tambahnya, siap untuk bekerja sama lebih erat lagi dengan Indonesia untuk mendukung sentralitas ASEAN.

Menurut Wapres, nilai strategis ASEAN berada pada perannya dalam menjaga agar kawasan tetap aman dan stabil.

“Penting untuk meningkatkan kesejahteraan agar keamanan dan kestabilan dapat terjaga,” tegas Wapres.

Di akhir pertemuan, Wapres menyampaikan bahwa Indonesia membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan Laos di bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai beasiswa dan pelatihan.

Hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar. (AKS/FM-KIP Setwapres)