Bandar Lampung, wapresri.go.id – Herd immunity (kekebalan komunitas) merupakan upaya medis untuk melindungi masyarakat dari tertularnya suatu penyakit, termasuk Corona Virus Disease-2019 (Covid-19). Hal ini dapat dicapai apabila jumlah masyarakat yang mendapat vaksinasi juga tinggi. Untuk itu, agar herd immunity dapat segera dicapai, pemerintah berupaya keras mempercepat program pemberian vaksinasi kepada masyarakat.

“Kita berharap bahwa vaksinasi ini yang sekarang 8.000 per hari, kita harapkan bisa supaya terus ditingkatkan, karena kita ingin supaya tercapai herd immunity dalam jangka 1 tahun, jadi antara 20-50 ribu di Lampung ini, oleh karena itu kita harapkan ada percepatan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat melakukan peninjauan langsung kegiatan vaksinasi Covid-19 di Gedung Balai Keratun, Kantor Gubernur Provinsi Lampung, Senin (22/03/2021).

Dalam peninjauan yang didampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, dan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, Wapres memberikan apresiasi terhadap prosedur vaksinasi di Provinsi Lampung. Menurutnya tindakan pengecekan kondisi kesehatan sebelum dilakukan vaksinasi adalah langkah awal yang baik.

“Saya baru saja menyaksikan vaksinasi di Provinsi Lampung ini, dan saya melihat prosesnya bagus, yang biasanya empat meja, sekarang sudah lima meja, yang pertama untuk melakukan pemeriksaan tentang terutama tensinya supaya diketahui apakah siap apa tidak, tinggi apa tidak,” ungkapnya.

Meskipun masyarakat telah melakukan vaksinasi, Wapres mengingatkan pentingnya terus melaksanakan protokol kesehatan dan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro sebagai upaya menanggulangi penularan Covid-19.

“Untuk vaksin saya kira pemerintah sudah menyiapkan selain Sinovac juga ada AstraZeneca dan lain-lain, tapi vaksinasi ini juga harus terus dilakukan dengan upaya-upaya penerapan protokol kesehatan, ini tidak boleh ditinggalkan,” tegas Wapres.

Sementara Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menambahkan, ia mendapat laporan bahwa vaksin jenis AstraZeneca memiliki hubungan antara ada kekentalan darah yang meningkat dengan kejadian infeksi di beberapa negara, namun kejadian tersebut perbandingannya sangat kecil yaitu 30 kejadian dari 5 juta suntikan, sehingga masih aman digunakan berdasarkan keputusan World Health Organization (WHO).

“30 kejadian dari lima juta suntikan itu kalau diukur dari angka kekentalan darah yang meningkat itu masih lebih kecil dari angka vaksinasi itu, kemudian dilakukan sidang di WHO, kemudian juga dilakukan sidang di Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) yang memperlihatkan ternyata tidak ada hubungan antara peningkatkan kekentalan darah dengan vaksinasi. Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan berdasarkan atas keputusan WHO,” jelasnya.

“Kemudian berkaitan dengan expired yang sampai ke kita 31 mei, maka kita lakukan percepatan, mulai hari ini sudah didistribusikan dan akan kita gunakan di beberapa daerah,” sambung Dante.

Peninjauan Bendungan Way Sekampung

Dalam agenda kunjungan kerjanya, Wapres juga melakukan peninjauan Bendungan Way Sekampung yang memiliki kapasitas tampung 68,06 juta m3, dengan luas genangan 800 Hecta Are (Ha). Bendungan tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi untuk intensifikasi Daerah Irigasi (DI) Sekampung sistem dengan luas areal sebesar 55,373 Ha dengan peningkatan intensitas tanam 270%, serta untuk pengembangan DI rumbia extension dengan potensi luas 17.334 Ha.

Selain itu, bendungan tersebut berpotensi juga untuk memenuhi kebutuhan air baku (Kota Bandar Lampung, Branti, dan Kota Metro) sebesar 2.482 liter/detik, potensi pembangkit listrik tenaga microhydro (PLTM) dengan daya sebesar 5,4 Mega Watt dan dapat menjadi destinasi pariwisata di Kabupaten Pringsewu.

Usai meninjau Bendungan, yang saat ini progres pembangunannya telah mencapai 92,33% dan ditargetkan selesai Juli 2021 ini, Wapres kembali ke Jakarta untuk melanjutkan agenda kerja harian di Istana Wakil Presiden.

Selain Wakil Menteri Kesehatan, turut mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja kali ini di antaranya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jarot Widyoko, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto, serta Tim Ahli Wapres Saleh Husin dan Farhat Brachma. (NAR/SK-BPMI, Setwapres)