Banda Aceh. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri peringatan 10 Tahun MoU Helsinki di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Minggu 15 November 2015.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan rasa syukur atas kehidupan yang sejahtera dan kedamaian yang sudah terjaga selama 10 tahun terakhir “Tidak terbayang 10 tahun lalu kita bisa duduk bersebelahan dan bersaudara seperti ini,” tutur Wapres.
Menurut Wapres, Pemerintah pada saat itu memiliki dua tanggng jawab besar dalam waktu bersamaan yakni rehabilitasi tsunami dan perundingan damai. “Kedua tugas itu dapat diselesaikan dengan baik,” tandas Wapres.
Tak lupa pula, Wapres mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses perdamaian, khususnya tim perunding dari kedua belah pihak. “Perundingan merupakan akhir suatu perang, dan awal sebuah perdamaian,” ucap Wapres.
Selanjutnya Pemerintah, kata Wapres, ingin mengoreksi kesalahan yang terjadi di masa lalu, dimana Aceh yang kaya sumber daya alam, namun belum mendapatkan keadilan. “Memberikan dana otsus lebih besar dibandingkan daerah lain,” tegas Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres berpesan kepada para pimpinan daerah Aceh saat ini, yang dulu merupakan tokoh GAM untuk merealisasikan janji-janjinya yang akan menyejahterakan rakyat Aceh. “Pembuktian apa yang telah ditandatangani dengan pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” pungkas Wapres.
Sebelumnya Gubernur NAD Zaini Abdullah mengatakan pengalaman yang indah dan sulit dilupakan apa yang telah diusahakan untuk perdamaian di Aceh.
Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak seperti inisiator dan fasilitator yang telah berperan membantu merumuskan dan menjaga perdamaian di Aceh. “Mari kita rayakan dengan penuh suka cita” Ujar Gubernur Zaini.
Perayaan peringatan 10 Tahun MoU Helsinki kali ini dimeriahkan dengan persembahan pertunjukan Tri Budaya Tradisional yakni Tarian Tiga Serangkai, dan Tarian Zapin dari Kabupaten Aceh Tamiang serta Tarian Saman dari Kabupaten Gayo Luwes. (Taufik Abdullah)