Jakarta, wapresri.go.id – Tahun ini, peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia mengangkat tema “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”. Memaknai tema tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berharap seluruh rakyat Indonesia tetap optimis untuk mampu melalui krisis akibat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun ini.

“Dalam kita menyambut HUT Kemerdekaan yang kita sudah membuat temanya ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,’ artinya kita punya tekad yang kuat sebagai negara bahwa Indonesia harus mampu menghadapi berbagai masalah yang kita hadapi,” tegas Wapres dalam wawancara khusus menyambut HUT RI ke-76 dengan Media Indonesia, yang dilakukan secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta, (02/08/2021).

Dalam wawancara yang dipandu oleh Asisten Redaktur Emir Chairulloh dan tayang pada Koran Media Indonesia, Senin (16/08/2021), Wapres menyatakan, kondisi pandemi yang belum sepenuhnya dapat tertangani hingga saat ini, tidak menyurutkan tekad masyarakat untuk bersama-sama pemerintah terus berusaha bangkit dan mengatasi pandemi.

“Menurut saya, bangsa Indonesia itu mampu bertahan, artinya bisa menghadapi tantangan seperti itu. Memang sebagai manusia tentu ada rasa lelah, rasa jenuh, menghadapi situasi seperti ini. Tapi kita berharap bahwa bangsa ini bisa memahami tantangan-tantangan yang kita hadapi ini,” harapnya.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan berbagai upaya yang telah dan tengah diupayakan oleh pemerintah agar Indonesia dapat segera melalui pandemi ini, salah satunya dengan menggencarkan pencapaian target vaksinasi. Menurut laporan dari para pimpinan kepala daerah yang diterima Wapres, saat ini hampir tidak ditemukan masalah masyarakat yang tidak bersedia divaksin. Yang menjadi kendala utama saat ini adalah ketersediaan vaksin, mengingat vaksin saat ini diperebutkan oleh negara-negara di seluruh dunia.

“Dunia sekarang jadi berebut vaksin memang, tetapi kita sudah sudah lumayan dapat, walaupun juga bertahap ini. Vaksin kita, Agustus itu kita akan dapat 72 juta [dosis vaksin],” ungkapnya.

Terlebih lagi, lanjut Wapres, bukan hal mudah untuk mencapai target sasaran vaksin 70% penduduk Indonesia agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Semula, jumlah sasaran vaksinasi Indonesia adalah sekitar 181 juta penduduk. Namun, seiring perluasan sasaran vaksinasi ke anak-anak usia 12 hingga 17 tahun, target vaksinasi Indonesia meningkat hingga mencapai 208 juta penduduk.

“Kita berlomba, kita mengatasi kemudian melakukan juga [upaya mencapai] kekebalan, tetapi juga ada varian baru juga menyerang. Kita berlomba [antara] menyediakan obat, menyediakan vaksin, dengan perkembangan dari pada varian baru Covid ini,” terangnya.

Kondisi inilah, menurut Wapres, perlu dipahami oleh segenap rakyat Indonesia. Pemerintah akan terus berupaya, tetapi dukungan masyarakat tetap diperlukan, terutama menjaga protokol kesehatan dengan tertib dan mematuhi kebijakan pemerintah terkait pembatasan kegiatan masyarakat sebagai upaya mengurangi potensi penularan. Di samping itu, yang paling penting, tidak mudah terprovokasi isu hoaks yang beredar, baik terkait vaksinasi maupun peraturan pembatasan.

“Ya karena itu tadi, pemahaman adanya kemudahan, adanya rukhsah, adanya pengecualian itu masih belum dipahami secara utuh. Ini yang sedang terus disosialisasikan,” imbuh Wapres.

Mendampingi Wapres dalam wawancara ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wakil Presiden Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)