Jakarta. Kunjungan Putri Kerajaan Belgia Putri Astrid dan anggota delegasi ke Indonesia tidak hanya akan meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dan Belgia, tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara secara luas, yang sudah terjalin selama hampir 67 tahun.
“Bagi Indonesia, kunjungan Yang Mulia Putri Astrid dalam rangka memimpin misi dagang Belgia ke Indonesia memiliki arti yang sangat penting. Kunjungan ini, di satu sisi, menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk terus meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral di bidang ekonomi. Di sisi lain, kunjungan ini merefleksikan komitmen kuat untuk terus meningkatkan interaksi antara kedua bangsa kita, meskipun antara Indonesia dan Belgia terbentang jarak lebih dari 11.400 km,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Jamuan Santap Siang untuk Menghormati Putri Kerajaan Belgia Putri Astrid, di Istana Wakil Presiden, Merdeka Selatan, Senin (14/3/2016).
Wapres berharap 300 lebih anggota delegasi bisnis Belgia yang datang bersama Putri Astrid, dapat memaksimalkan kesempatan kunjungan dan berbagai pertemuan dengan mitra bisnis di Indonesia untuk menjajaki dan menyepakati berbagai kerja sama di bidang ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua bangsa.
Menurut Wapres, Kunjungan Kehormatan oleh Kerajaan Belgia ke Indonesia bukanlah yang pertama. Untuk itu, Wapres mengapresiasi upaya yang dilakukan Belgia untuk memilih Indonesia sebagai negara tujuan misi dagang Belgia ke kawasan Asia Tenggara pada tahun 2016 ini.
“Secara pribadi, ini merupakan kehormatan bagi saya untuk kembali menerima anggota keluarga Kerajaan Belgia, setelah sebelumnya pada tahun 2008 saya juga mendapat kehormatan menerima kunjungan Yang Mulia Pangeran Philippe dalam misi yang sama. Saat ini beliau sudah menjadi Raja Belgia,” ungkap Wapres.
“Saya mengetahui Yang Mulia tidak asing lagi dengan Indonesia. Saya mencatat pada tahun 2012 Yang Mulia berkunjung ke Indonesia dalam kapasitas sebagai the UN Secretary General Special Representative of the Roll Back Malaria Partnership,” lanjutnya.
Sebagai negara penghasil coklat terbesar di dunia, kata Wapres, Belgia memiliki potensi yang sangat besar untuk bekerjasama dengan Indonesia, mengingat Indonesia juga penghasil coklat.
“Di sini juga kami memiliki perkebunan coklat. Mari kita lakukan kerjasama dalam sektor ini,” ucap Wapres.
Terkait rencana Putri Astrid yang akan mengunjungi Bogor, Bandung, Bekasi, dan Karawang di Provinsi Jawa Barat, Wapres menyarankan agar Putri dan rombongan dapat menyempatkan diri untuk menikmati keindahan kekayaan budaya Indonesia tersebut, dan keramahtamahan masyarakat di Provinsi Jawa Barat.
Kepada Putri Astrid dan delegasi yang mendampinginya Wapres menjelaskan, Jawa Barat merupakan Provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu lebih dari 49 juta jiwa. Lebih dari itu, Jawa Barat juga terkenal dengan aneka ragam seni dan budaya, keunikan tatanan kehidupan sosial masyarakat.
“Seorang budayawan dan psikolog asal negara Belanda bahkan pernah menyampaikan kekagumannya kepada Jawa Barat dengan mengatakan: “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum,” kata Wapres meyakinkan.
Dalam kesempatan itu Wapres juga menyampaikan antusiasme Indonesia pada penyelenggaraan Europalia 2017 dimana Indonesia, telah terpilih sebagai negara tamu.
“Saya yakin, kedatangan Yang Mulia tidak hanya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga meningkatkan people-to-people contact,” pungkas Wapres.
Sementara Putri Astrid menyampaikan apresiasi kepada Wapres Jusuf Kalla yang telah menerima delegasi bisnis Belgia sekaligus mengadakan jamuan makan siang.
“Terima kasih telah menerima kami, dan menyelenggarakan acara ini bersama orang-orang penting,” tutur Putri Astrid.
Hadir mendampingi Putri Astrid, Sekretaris Negara Federal untuk Perdagangan Luar Negeri Pieter de Crem, Wakil Presiden dan Menteri Pendidikan Tinggi, Industri, Inovasi, dan Teknologi Baru Pemerintah Walonia Jean-Claude Marcourt, Menteri Flander untuk Pekerjaan, Ekonomi, Inovasi, dan Olahraga Philippe Muyters, Sekretaris Negara dan Menteri Komisi Masyarakat Perancis yang bertanggung jawab atas Pelayanan Sipil dan Kebijakan Kesehatan Cecile Jodogne, Duta Besar Kerajaan Belgia untuk Indonesia Patrick Herman, serta Penasihat Putri Belgia Putri Astrid Jan Matthysen.
Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. (Siti)