Brussel, wapresri.go.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan bahwa sejak KTT terakhir, banyak mitra ASEM telah mengalami tindakan terorisme yang menyebabkan hilangnya nyawa berharga dan kerusakan material.

“Indonesia sangat mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya,” tegasnya di KTT ASEM ke-12 pada sesi Retreat di S9, Gedung Europa, Brussels, Jum’at 19/10.

Bagi Indonesia, kata Wapres JK, terorisme menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan internasional.

“Karenanya, kita harus memperkuat kerjasama untuk mengatasi ancaman ini,” ujarnya.

Selain itu, Wapres JK juga menekankan pentingnya mengatasi akar masalah penyebabnya terorisme dan radikalisme yang menurutnya berasal dari ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial serta ketidakpastian. Seperti halnya kekerasan bersenjata dan intervensi militer secara sepihak. Kondisi ini, terang Wapres JK, secara sistematis mengikis kedaulatan suatu negara dan menghancurkan harapan suatu bangsa.

“Itu semua menghasilkan tempat berkembang biak yang sempurna bagi radikalisme dan kekerasan,” paparnya.

Dengan demikian, harapan Wapres JK, mitra ASEM harus meningkatkan upaya untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam melawan terorisme mengingat pada tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi ASEM tentang Kontra Terorisme.

“Saya percaya bahwa Konferensi tersebut adalah platform yang tepat untuk tujuan ini,” ucapnya.

Sehingga kelanjutan Konferensi tersebut akan memperkuat strategi anti terorisme di antara para mitra ASEM serta membuka peluang bagi upaya kerjasama konkret dalam perang melawan terorisme.

Isu Keamanan Maritim

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memahami peran penting lautan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi, keamanan pangan, dan kegiatan sosial.

“Terdapat urgensi dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga lautan kita,” ujar Wapres JK.

Namun, kata Wapres JK, kita menghadapi banyak tantangan di antaranya penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (atau IUU), pembajakan, serta polusi laut. Untuk mengatasi tantangan ini, Wapres JK melanjutkan, bangsa-bangsa di dunia harus menyelaraskan dan mensinergikan komitmen politik.

“Kita harus mengembangkan platform bersama untuk interaksi dan menciptakan sarana untuk melaksanakan komitmen tersebut,” usulnya.

Dalam kaitan ini, Wapres memberitahukan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference pada akhir bulan ini dan Archipelagic Island States Forum pada bulan November ini.

Harapan Wapres JK, mitra ASEM yang relevan akan turut berpartisipasi secara aktif dalam pertemuan-pertemuan ini guna lebih memantapkan tekad dalam membuat lautan kita menjadi sumber kerjasama, bukan konflik.

“Indonesia siap dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua mitra ASEM dalam menangani isu-isu terorisme dan keamanan maritim,” pungkasnya. (RN KIP-Setwapres).