Jakarta, wapresri.go.id – Dengan kekuatan luas wilayah laut terbesar di dunia, dan ditempati sekitar 3/5 jumlah penduduk dunia, menjadikan kawasan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik (Indo-Pasifik) sangatlah penting. Kawasan ini pula yang menjadi tempat kekuatan ekonomi besar berinteraksi. Namun, sengketa maritim, penyelundupan obat bius, kejahatan lintas batas dan pembajakan masih menjadi tantangan di kawasan Indo-Pasifik. Oleh karena itu, berbagai upaya diperlukan untuk menjaga kawasan tersebut tetap aman, stabil dan makmur.

“Upaya menjaga kawasan Indo-Pasifik yang aman, stabil dan makmur tidak dapat dianggap enteng,” ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation, di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Menurut Wapres, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sebuah arsitektur regional yang kuat, solid, serta mampu berkontribusi dalam membangun kepercayaan di antara berbagai negara di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, arsitektur regional diharapkan dapat bersifat inklusif, transparan, berbasis kerja sama yang konkrit, dan tetap memperhatikan hukum internasional.

“Tujuannya sederhana, untuk menjamin perdamaian yang berkelanjutan dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik,” papar Wapres.

Di sisi lain, Wapres menekankan bahwa kerja sama kawasan Indo-Pasifik ini bukanlah sebuah bentuk kerja sama baru yang bersifat eksklusif atau bahkan menggantikan mekanisme yang sudah ada.

“Kerja sama Indo-Pasifik ini diharapkan justru menguatkan mekanisme yang sudah ada,” tegasnya.

Melalui kerja sama Indo-Pasifik ini, Wapres berharap sejumlah peluang kerja sama di sejumlah area baru dapat diidentifikasi dan dikuatkan. Setidaknya ada tiga area kerja sama yang dapat dilakukan yaitu dalam bidang maritim, konektivitas dan pencapaian pembangunan berkelanjutan.

“Kerja sama ini berperan dalam menangkap peluang baru yang muncul dari situasi regional dan global saat ini dan di masa mendatang,” ungkapnya.

Selanjutnya, Wapres menegaskan bahwa dialog hari ini juga tidak bermaksud untuk menyatukan berbagai pemikiran tentang Indo-Pasifik menjadi sebuah konsep, melainkan untuk menemukan titik sinergi di antara berbagai negara, sebagai upaya mencapai tujuan bersama, yaitu perdamaian, stabilitas regional dan kemakmuran ekonomi.

Disamping itu, Wapres menambahkan, untuk membangun arsitektur regional Indo-Pasifik bukanlah sebuah proses yang selesai dalam satu kegiatan, tetapi sebuah proses yang terus berkembang sehingga dapat berperan dalam mendorong perkembangan benih kolaborasi jangka panjang antar negara di dalam kawasan ini.

“Semoga dialog hari ini dapat membawa kita menuju tujuan tersebut,” pungkas Wapres mengakhiri pidatonya.

Hadir mendampingi Wapres Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Sekretariat Wapres, Mohamad Oemar, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (AKS/AF/SK-KIP, Setwapres)