Yang Mulia,
Para Delegasi dan Tamu,
Hadirin yang terhormat,
Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya berada bersama Anda semua di acara ulang tahun ke-5 Open Government Partnership (OGP).
Saya ingin menyampaikan pujian kepada Presiden Zuma dan Presiden Hollande, atas jasa-jasanya dalam memajukan OGP. Penghargaan setinggi-tingginya juga saya sampaikan kepada ketua bersama LSM, Alejandro Gonzales dan Manish Bapna, atas kontribusi mereka yang tak ternilai.
OGP didirikan dengan hanya delapan anggota pada tahun 2011. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi lebih besar. Ketika Indonesia menjadi salah satu ketua bersama KTT OGP dua tahun yang lalu, tahun 2014, dengan Meksiko, OGP memiliki 65 negara anggota dan sekitar 200 LSM. Sekarang, saya senang mengetahui bahwa OGP telah berkembang lebih jauh dan memiliki 70 negara anggota. Prestasi besar ini mencerminkan pengakuan yang tegas terhadap visi OGP.
Pelajaran dari Indonesia
Yang Mulia dan para hadirin,
Indonesia percaya bahwa transparansi, keterbukaan, dan partisipasi publik dapat mendorong perekonomian dan pembangunan. Pada kenyataannya, kami juga mempraktikkan prinsip-prinsip tersebut. Pemerintah Indonesia secara aktif melibatkan LSM dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan. Visi kami adalah menghasilkan birokrasi yang bekerja lebih cepat, terbuka, dan bermanfaat, yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, namun juga akuntabel. Pada prosesnya, visi ini membutuhkan aksi tidak hanya di tingkat nasional.
Kita harus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, dan LSM. Keterlibatan aktif ini sangat penting, dari upaya peningkatan kesadaran, pengumpulan informasi, hingga perumusan berbagai program. Pada perkembangnnya, masyarakat sipil di Indonesia kini memiliki kesadaran yang lebih terhadap transparansi dan pelayanan publik. Ada rasa kepemilikan dalam proses pembangunan pada umumnya, rasa untuk mengambil bagian serta bekerja bersama rakyat dan pemerintah.
Itulah pelajaran yang kami dapatkan: Pemerintah membuka pintu yang lebih lebar sehingga memungkinkan semua orang dapat menjadi mitra pembangunan, serta dapat bertumbuh dan mengambil peluang bersama.
OGP ke depan
Hadirin sekalian,
Saat ini, Indonesia merupakan anggota Komite Pengarah OGP periode tahun 2015-2018.
Di luar OGP, kami berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam mempromosikan prinsip-prinsip OGP di kawasan, dan bahkan menjadi Duta Besar OGP di Asia Pasifik. Siapapun diundang untuk bergabung dengan gerakan OGP dan mendapatkan hasil nyata, untuk memperoleh manfaat dari transparansi dan keterbukaan, menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi rakyat.
Di dalam OGP, saya juga meminta OGP dan anggotanya untuk:
Pertama, memperluas jejaring dan sarana untuk meningkatkan efektifitas kebijakan reformasi. ‘Inovasi’ adalah kuncinya.
Kedua, memperbaharui strategi komunikasi, untuk lebih mendorong best practices OGP. Terkait dengan transparansi, keterbukaan, dan reformasi, mari kita menjadi sumbernya, untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pembelajaran baru, baik dari anggota maupun non-anggota OGP. ‘Inklusif’ adalah kuncinya.
Ketiga, mengarusutamakan dan menggabungkan komitmen dari Agenda 2030 ke dalam program-program OGP, sehingga OGP dapat memberikan alat dan pedoman yang berguna, up-to-date, dan global. Mari kita menjadi mitra sejati pembangunan, untuk semua orang di dunia. ‘Kesinambungan’ adalah kuncinya.
Hadirin sekalian,
Ada peluang yang lebih besar terbentang di depan kita. Indonesia berharap OGP melangkah lebih jauh dan menjadi forum universal.
Mari kita bekerja bersama.
Terima kasih.