Jakarta, wapresri.go.id – Para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Hasil Seleksi Tahun 2018 diharapkan mampu meneruskan cita-cita dan tugas dari Aparatur Sipil negara (ASN) sebelumnya yang telah membangun dan menjalankan negeri ini dengan baik.

“Selamat pada semua calon-calon ASN, baik yang ada di daerah masing-masing, khususnya yang hari ini berkumpul dari seluruh Indonesia di tempat ini. Kalian adalah generasi muda yang akan teruskan tugas-tugas dari para ASN yang telah menjalankan tugasnya puluhan tahun dan harus beristirahat. Untuk itulah kalian sebagai generasi yang terpilih dari 6 juta peserta seleksi, yang harus meneruskan cita-cita dan tugas-tugas pendahulu yang telah menjalankan tugas dengan baik,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dihadapan 6.200 orang dari 180 ribu CPNS seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia, saat memberikan pembekalan dalam acara bertajuk Presidential Lecture 2019 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), di Istora Senayan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (24/7/2019).

“Tentunya harapan kita semua besar kepada Anda semua, karena suatu negara salah satu syaratnya untuk berkembang ialah suatu pemerintahan. Suatu sistem birokrasi yg baik, disiplin, inovatif dan siap bersaing untuk memenangkan kemajuan bangsa ini dengan persaingan yg baik. Baik melawan negara, antar negara, mendorong para pengusaha dan juga tentu untuk kemakmuran kita semuanya,” jelas Wapres kemudian.

Melayani Bukan Dilayani

Wapres meminta agar CPNS mengingat satu prinsip penting sebagai tugas pokok mereka, yaitu melayani. Melayani sesuai dengan tugas dan jabatan yang diamanahkan, serta sesuai dengan institusi masing-masing.

“Tentu berbeda-beda cara melayani, tergantung apa tugas Anda. Seorang guru yang diangkat, melayani artinya mengajar dan mendidik generasi muda dengan ikhlas, dengan kemampuan yang baik. Itulah meyalani,” ujar Wapres.

Wapres mencontohkan, sebagai seorang CPNS Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melayani artinya merawat, mendorong kesehatan masyarakat lebih baik. Sebagai CPNS di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melayani artinya membangun infrastruktur yang baik, membangun fasilitas yang baik untuk negeri dan melayani masyarakat.

“Bagi CPNS yang bertugas di kantor-kantor pelayanan publik, melayani artinya mempercepat izin, mempercepat administrasi, dan mempercepat proses birokrasi di kantornya masing-masing. Jangan berprinsip “kalau bisa diperlambat kenapa dipercepat?”. Pokoknya harus dipercepat! Itu prinsip yang kita pegang saat ini,” tegas Wapres lagi.

Wapres mengingatkan agar CPNS masa kini tidak lagi berprinsip untuk dilayani.

“Banyak PNS jaman dulu itu ingin dilayani, ingin dihormati, mendapat fasilitas lebih baik. Itu pikiran-pikiran masa lalu yang telah berubah akibat persaingan dunia, kita harus berpikir lebih baik dan lebih maju untuk itu.”

Manfaatkan Teknologi dan Selalu Berinovasi

Menurut Wapres, kemakmuran dapat dicapai apabila negeri ini maju, ekonominya merata. Kemajuan ekonomi akan membuka lapangan pekerjaan, yang banyak kepada masyarakat, memberikan penghasilan dan tentu secara sosial akan memberikan kesetaraan dan kemakmuran bersama. Untuk itu, kemajuan ekonomi hanya dapat ditingkatkan apabila tingkat produktivitas lebih baik, pertanian, industri lebih baik dan pelayanan publik lebih baik, dan tak terkecuali teknologi yang baik.

“Karena teknologi dicapai dengan pendidikan yang baik, semuanya bertumpu kepada cara kita meningkatkan ilmu dan pengetahuan secara bersama-sama,” terangnya.

Masa kini adalah masa kemajuan teknologi yang tidak terbantahkan. Masa digitalisasi negeri ini, masa dimana siapa yang terbaik akan memenangkan persaingan. Masa dimana orang harus belajar terus menerus.

“Oleh karena itu, maka dalam kesempatan yang baik ini saya ingin memerintahkan kepada Anda untuk membina diri Anda dalam pengetahuan dan teknologi,” pinta Wapres.

Berbicara mengenai tantangan teknologi ke depan, Wapres mengatakan kemajuan negara sangat ditentukan oleh kemampuan masyarakat memajukan bangsa dengan cara bersaing.

“Karena tingkat persaingan yang besar itu maka sangat dibutuhkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang baik. Baik untuk melayani, baik dalam inovasi, baik dalam tentu berkreasi untuk kemajuan kita semua.

Selain itu, Wapres melanjutkan CPNS wajib menjaga alam dengan mengelolanya dengan baik, serta turut serta mengelola dan memiliki inovasi yang besar di bidang Sumber Daya Alam (SDA) sehingga Indonesia dapat mengelola mandiri tanpa menimbulkan masalah.

“Jadi kombinasi antara SDA dan SDM adalah kunci daripada kemakmuran dan kemajuan bangsa ini. tentu inovasi seperti yang saya katakan tadi pada dewasa ini adalah menentukan tingkat persaingan antara bangsa dan negara. Akhir-akhir ini apabila Anda membaca begitu banyak sumber-sumber industri kita merosot akibat persaingan. semua itu tentu dibutuhkan suatu inovasi baru dalam kemajuan bangsa kita semuanya.”

ASN Pemersatu Bangsa

Selain itu, Wapres meminta agar CPNS siap ditempatkan dan ditugaskan dimana saja, karena PNS salah satu alat pemersatu bangsa.

“Oleh karena itu, jika Anda terpilih, Anda diangkat sebagai PNS nantinya, dan diberikan penghasilan dan tunjangan yang baik, apabila Anda berhasil dalam menjalankan tugas sebagai PNS. Sebagai PNS yang muda, tentu harus Anda siap untuk ditempatkan di mana saja di republik ini. Anda siap?,” tanya Wapres kepada seluruh peserta Presidential Lecturer yang diikuti oleh tepuk tangan para CPNS yang saat itu menggunakan setelah putih hitam dan menggunakan atribut sesuai intitusinya.

Wapres juga berkesempatan memberikan materi kuliah umum mengenai apa yang dihadapai bangsa ini setelah reformasi birokrasi, seperti menjalankan negara yang demokratis, menjalani otonomi daerah, serta menghadapi kebebasan pers.

“Momentum bangsa dalam kondisi hari ini setelah reformasi, mempunyai banyak perbedaan-perbedaan daripada sebelumnya yang harus kita pahami. Pada dewasa ini setelah reformasi demokrasi, negara lebih baik, artinya kita mempunyai suatu cara membangun negeri ini secara demokratis, menjalankan pemilu yang bebas, apakah sikap-sikap kita, cara kita mengambil keputusan secara demokratis,” jelasnya. Kedua lanjutnya adalah terjalinnya sistem otonomi daerah yang lebih baik.

“Oleh karena itu, apabila Anda ditempatkan di daerah janganlah semua tergantung ke pusat. Semuanya serba pusat, itu masa lalu. Saat ini pemerintahan ada di daerah (Pemda), baik-buruknya ditentukan oleh kemampuan aparat di daerah untuk menjalankan pemerintahan. Kemajuan yang membutuhkan inovasi dan kreativitas daripada pegawai atau PNS atau ASN di daerah. Anda harus juga bersaing dengan daerah lain dalam memajukan ekonominya masing-masing,” lanjutnya.

Sedangkan mengenai kebebasan pers, Wapres berharap generasi CPNS dapat memahami adanya kebebasan pers juga. Artinya adalah orang akan leluasa mengkritik orang, leluasa untuk dikritik apabila PNS berbuat keliru, atau berbuat tidak sepantasnya, dan tidak berhasil dalam suatu program-program pemerintah.

“Maka media akan mengkritik Anda semua pada waktunya. Oleh karena itu, maka Anda harus mengetahui hal-hal itu, sehingga mempumyai kemampuan dalam bekerja.” Selanjutnya Wapres yang didampingi Menteri PAN RB, Menteri PUPR, serta Menkes dalam acara tersebut juga mengingatkan CPNS untuk selalu menjalin hubungan baik antara pemerintah, masyarakat, serta dunia usaha.

“Jangan menganggap mereka adalah musuh Anda, atau bagian yang berbeda dari tujuan-tujuan kita semua. Apabila Anda tidak mendorong kemampuan ekonomi, kemampuan pengusaha, apakah itu dari pengusaha besar atau Usaha Kecil Masyarakat (UKM), maka ekonomi daerah, ekonomi bangsa tidak berkembang sebaik-baiknya,” pesannya.

Menyambut Visi Indonesia 2045

Sebagai generasi muda yang disebut millennial, Wapres optimis CPNS dengan jumlah perekrutan terbanyak, mampu memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat, juga dalam meningkatkan sistem ekonomi yang lebih baik dalam produktivitas dan pelayanan.

“Sebagai generasi muda yang sekarang disebut milenial, berumur sekitar 25 tahun, jika dibandingkan dengan Menteri PUPR, berapa lama jadi PNS? Pak Menteri (Basuki Hadimuljono), mengabdi 40 tahun baru jadi menteri. Jadi mungkin dalam 26 tahun lagi, Indonesia akan berumur 1 abad. Momentum yang sangat penting untuk kemajuan bangsa ini, suatu bangsa yang berlangsung selama 1 abad tentu ingin mencapai pertumbuhan yang baik,” harap Wapres.

Untuk itu, Wapres mengingatkan nasib bangsa Indonesia akan makmur dan maju 100 tahun lagi tergantung pada upaya generasi muda yang hadir di tempat tersebut. Dalam menyambut satu abad bangsa ini diharapakan CPNS dapat bekerja dengan baik, bekerja keras, jangan protes jika ditugaskan di daerah yang tidak disukai,

“Anda harus rela untuk itu. Anda harus siap bekerja di mana pun bangsa ini. Anda harus siap bekerja keras. Tanpa kerja keras bangsa ini tidak akan maju. Jangan karena baru Calon PNS, Anda hadir pada waktunya, disiplin dengan segala macam duduk yang tenang, tapi begitu Anda diangkat jadi ASN Anda kemudian telat datang, tidak disiplin, tidak bekerja dengan serius. Pertahankan sifat hari ini untuk masa depan Anda yang terbaik!,” ujar Wapres mengingatkan.

Sebelumnya, Menteri PANRB Syafruddin menyatakan pentingnya kuliah umum dalam acara Presidential Lecturer bagi CPNS Hasil Seleksi 2018 tersebut, yang mengusung tema “Sinergi dalam Melayani”, sebagai momentum yang sangat fundamental untuk menerima arahan dari Wakil Presiden.

“Bapak Wakil Presiden yang saya hormati Presidential Lecturer 2019 yang kedua kalinya ini diselenggarakan untuk menjembatani, menginternalisasi visi Presiden, arahan birokrasi pemerintah, melaksanakan program-program prioritas untuk pertumbuhan pembangunan,” jelasnya.

Patut diketahui, pada tahun lalu pemerintah membuka lowongan untuk 238.015 formasi CPNS dan tersaring sebanyak 180.624 orang untuk pengisian 164.783 Formasi Umum, 6.307 Cumlaude, 1.808 Disabilitas, 604 Putra Papua dan Papua Barat, 23 Diaspora, 287 Olahrgawan Berprestasi Internasional, serta 6.812 Eks Tenaga Honorer K-II. Jumlah ini diklaim sebagai terbesar sepanjang sejarah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 39% masih didominasi Jabatan Fungsional Umum Administrasi, sisanya 35% Jabatan Fungsional Guru, 15% Jabatan Fungsional Teknis, dan sisanya Jabatan Struktural yang tersebar di 76 K/L dan 525 Pemda.

 Dalam kesempatan tersebut, Wapres didampingi Menteri PANRB Syafruddin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Nila F. Moeloek, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (GSH/AF-KIP,Setwapres)