Jakarta. Pengalaman adalah guru yang paling baik, dan pembelajarannya dapat diperoleh melalui buku. “Buku Pak Ginandjar menjadi pembelajaran kita untuk kedepan lebih baik, yang penting seperti filosopi Pak Ginandjar ialah suatu harus ada keberpihakan, baik kepada bagaimana kita dapat meningkatkan produktivitas, dan membina kaum muda untuk mengambil peranan yang kuat guna mewujudkan  kemajuan bangsa,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada bedah buku “Reinventing Indonesia” karya Ginandjar Kartasasmita dan Joseph J. Stern,  di Gedung Magister Manajemen Universitas Indonesia, Salemba, Rabu, 9 September 2015.

Menurut Wapres, buku “Reinventing Indonesia” merupakan buku kombinasi pengalaman yang panjang, dihayati dari suatu pergulatan yang terjadi di negeri ini baik ekonomi dan politik. “Apa perbedaan antara guru dengan pengalaman? Kalau guru mengajar dulu baru menguji, sedangkan pengalaman menguji dulu baru mengajar,” ujar Wapres disambut tawa hadirin.

Buku ini, lanjut Wapres penting untuk dibaca dan dibahas karena merupakan sebuah buku yang berisi pengalaman dan pandangan-pandangan dalam menghadapi krisis ekonomi.

Lebih jauh Wapres menjelaskan krisis paling besar yang pernah terjadi di Indonesia. Pertama, krisis 1998 yaitu saat terjadinya krisis ekonomi, politik dan alam (El Nino) dan tahun 1965, saat terjadinya krisis ekonomi dan politik. “Kalau yang terjadi hanya krisis politik saja, maka yang terjadi adalah gonjang ganjing politik, namun jika krisis ekonomi dan politik tersebut digabung maka akan terjadi banyak hal,” ungkap Wapres.

Dengan adanya buku pemikiran dan pandangan-pandangan Ginandjar Kartasasmita mengenai solusi keluar dari krisis ekonomi 1998 dan 2008, Wapres mengingatkan, jika negara menghadapi krisis, agar kembali pada ide pemikiran Ginandjar Kartasasmita, yaitu ide pemikiran mengenai solusi keluar dari krisis dengan meningkatan produktivitas dalam negeri dan meningkatan sektor rill, menurunkan ketergantungan negara lain, dan tidak terpengaruh kebijakan copy paste dan kebijakan yang ingin bisa menyelesaikan semuanya dengan moneter, agar ekonomi Indonesia memiliki daya tahan ekonomi yang tinggi.

Bedah Buku “Reinventing Indonesia” menghadirkan pakar ekonomi dan politik yang mengamati dan mengalami langsung krisis ekonomi dan politik 1997-1999 yaitu Bambang Subianto, Anwar Nasution, Sofyan Wanandi dan Fachry Ali. Selain Ginandjar Kartasasmita, buku yang ditulis oleh Joseph J. Stern ini juga menyajikan pandangan dan pemikiran dua penulis yang kebetulan hadir dan berperan dalam kondisi transisi di Indonesia pada era tahun 1997 – 2004, periode ketika terhadi perubahan demokratisasi pemerintahan, peningkatan desentralisai kekuasaan dan kondisi perekonomian Indonesia yang terguncang krisis.

Tampak hadir dalam acara bedah buku pagi ini, Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad, Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Anwar Nasution, Mantan Menteri Keuangan Periode 1998-1999 Bambang Subianto, Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembanguan serta para dosen ekonomi UI. (Gita Savitri)