Jakarta, wapresri.go.id – Selain profesionalisme, independensi anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merupakan faktor penting untuk menciptakan pemilihan umum (pemilu) yang kredibel dan bermartabat. Hanya melalui pemilu seperti inilah akan terlahir para pemimpin yang berintegritas dan bermartabat.

“Kita ingin pemilu yang kredibel dan tepercaya. Jika ingin dipercaya, (penyelenggara dan pengawas pemilu) harus jujur dan adil dan semua aspek harus diawasi dengan baik,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan dan Penyelenggaraan Pemilu 2019, di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta,, Senin (10/12).

Wapres pun menekankan agar independensi para anggota Bawaslu tercermin dalam sikap keseharian.

“Anggaran APBN yang dialokasikan untuk Bawaslu cukup besar, lebih dari 8 triliun rupiah, atau hampir dua kali lipat anggaran Kementerian Dalam Negeri. Jika Anda tidak berhasil, Anda akan mengecewakan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wapres, pemilu yang akan digelar 17 April 2019 nanti merupakan salah satu pemilu terumit di dunia. Selain memilih calon presiden dan wakil presiden, pemilih juga harus memilih calon anggota DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

“Setiap pemilih akan membawa lima kertas suara ke bilik suara. Setelah dilakukan simulasi pemilihan, rata-rata setiap pemilih perlu waktu 11 menit,” kata Wapres.

Dengan memperhatikan jam buka tempat pemungutan suara, yaitu pukul 08.00 sampai dengan 14.00, menurut Wapres, satu TPS idealnya memiliki sepuluh bilik suara.

“Kondisi seperti ini memerlukan persiapan yang lebih matang. Dan bila ingin pemilu sukses, yang mengawasi harus lebih pintar dari yang diawasi,” tegasnya.

Cakupan pengawasan pun, Wapres menambahkan, akan jauh lebih luas. Potensi peretasan situs web penghitungan suara milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun harus diwaspadai.

“Tidak hanya money politics atau ujaran kebencian yang harus diawasi. Apapun instrumen yang kita gunakan, dapat diganggu dan diubah atau dipengaruhi dari luar, atau seketika bisa di-hack (diretas),” pesannya.

Turut hadir pada rakornas ini Ketua Bawaslu RI Abhan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, sejumlah pejabat dari kementerian/lembaga, dan pimpinan Bawaslu daerah dari seluruh Indonesia. (FM, KIP Setwapres)