Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mendorong Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI) yang mewadahi perusahaan daerah air minum (PDAM) seluruh Indonesia untuk segera merealisasikan program 10 juta sambungan baru air bersih kepada masyarakat, karena air merupakan kebutuhan vital yang tak tergantikan oleh apapun.

“Air minum semua butuh, kecuali mobil butuh BBM (bahan bakar minyak). Air tidak ada alternatifnya, karena yang lain lebih mahal,” tutur Wapres saat menerima kehadiran Pengurus Pusat PERPAMSI di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, pada Senin, (2/5/2016).

Ketua Umum PERPAMSI Rudi Kusumayadi melaporkan, saat ini tengah melakukan verifikasi dan observasi lapangan terhadap keberadaan 395 PDAM yang tersebar di seluruh Indonesia. Total kapasitas yang telah terpasang adalah 10,4 juta saluran dan potensi sambungan baru yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat sebanyak 3 juta sambungan. Investasi yang dibutuhkan untuk membuka saluran baru adalah 8 juta rupiah per rumah tangga, sehingga anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan 10 juta sambungan baru yakni 80 triliun rupiah.

Menanggapi laporan itu, Wapres mengingatkan agar tidak terlalu lama melakukan studi dan pemetaan lapangan, mengingat pentingnya kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Pemerintah, lanjut Wapres, berjanji tetap akan mengalokasikan dana untuk kebutuhan penyediaan infrastruktur air tersebut, meskipun nilai keekonomiannya tidak terpenuhi.

“Hanya ada nggak perbandingan teknologi yang biayanya jadi lebih murah. Kalau nggak salah ada dari Filipina yang malah untung. Jadi hanya ada satu pilihan, yakni melaksanakannya,” pesan Wapres kepada PERPAMSI.

Dalam kesempatan tersebut, Rudi Kusumayadi juga mengeluhkan buruknya kualitas air baku yang diperoleh dari alam, sehingga mengakibatkan biaya pengolahan menjadi air bersih meningkat.

Wapres mengungkapkan buruknya air baku, disebabkan rusaknya hutan yang menjadi sumber penahan air sebelum masuk ke sungai. Untuk itu, kata Wapres, pemerintah juga mempunyai program restorasi hutan yang akan mengembalikan lingkungan yang hijau.

“Dari sisi hulunya rusak semua, makanya kita akan restorasi hutan. Juga perlu danau yang berfungsi untuk mengendapkan air sebelum masuk pengolahan,” jelas Wapres.

Sebelum berpamitan, Rudi Kusumayadi meminta kesediaan Wapres untuk membuka Indonesia Water and Wastewater Expo & Forum (IWWEF) yang akan diselenggarakan oleh PERPAMSI di Jakarta Convention Center pada esok hari Selasa, (3/5/2016).

Turut hadir menyertai Ketua Umum Rudi Kusumayadi, Wakil Ketua Umum Muslih, Staf Ahli Ahmad Zaini dan Haryadi Priyohutomo, Direktur Eksekutif Ashari Mardiono dan Manajer Proyek Eppo Simanjuntak. (KIP, Setwapres)