Jakarta, wapresri.go.id – Meningkatnya kebutuhan spiritual Muslim di Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan yang halal, mendorong tersedianya rumah sakit (RS) syariah. Untuk itu, RS syariah agar tidak hanya memenuhi standar yang ditetapkan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), tetapi juga harus memiliki attitude value.
“Bukan hanya sekedar simbol-simbol keagamaan yang ditampilkan, tetapi juga menampilkan pelayanan kesehatan yang prima, kenyamanan, kesehatan, kebersihan, ketenangan, kemudahan pasien mendapatkan informasi, respon cepat dalam memberikan pelayanan, dan keramahtamahan seluruh karyawan kepada masyarakat yang memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan untuk semua golongan dan agama sesuai dengan amanah Islam, rahmatan lil alamiin,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika memberikan Keynote Speech pada acara 3rd International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2020 dan Peluncuran Buku Standar Sertifikasi Rumah Sakit Syariah Versi 1441 H di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (29/02/2020).
Selain itu, Wapres yang hadir bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin menambahkan, RS syariah juga harus memprioritaskan upaya promotif dan preventif. Sehingga, pasien harus dijaga kesehatannya sehingga bisa hidup sehat dan produktif.
“Jika demikian, RS syariah dapat menjadi magnet baru bagi pelayanan kesehatan di Indonesia, sehingga menjadikan RS sebagai tempat yang menyenangkan bagi pasien,” jelasnya.
Pada acara yang bertemakan “Mewujudkan SDM Kesehatan Unggul Dalam Mendukung Era Baru Pelayanan Kesehatan Bersyariah” tersebut, Wapres menekankan pentingnya suplai SDM kesehatan yang unggul, baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk itu, dibutuhkan upaya dan komitmen bersama, di antaranya link and match antara RS syariah dan perguruan tinggi Islam yang mendidik tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan. Disamping itu, RS syariah perlu memperhatikan SDM mulai dari proses rekrutmen, pengembangan kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan karir sesuai dengan syariah.
“SDM kesehatan merupakan komponen kunci untuk menggerakkan pembangunan kesehatan,” tegas Wapres.
Di akhir sambutannya, Wapres mengingatkan bahwa RS syariah harus memiliki nilai tambah dengan memberikan pelayanan plus, yaitu kehalalan menu yang disajikan, transaksi keuangan yang menggunakan skema syariah, dan yang terpenting memberikan layanan spiritual sesuai keimanan pasien.
“Saya berharap masyarakat menjadi tenang berada di RS syariah karena sesuai dengan akidah. Ketenangan itu penting, tidak ada keragu-raguan di dalamnya,” pungkasnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penekanan tombol multimedia berupa layar sentuh, yang dilakukan Wapres bersama dengan Ketua Umum Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) Masyhudi AM sebagai tanda resmi diluncurkannya Buku Standar Sertifikasi Rumah Sakit Syariah Versi 1441 H.
Sebelumnya, Masyhudi melaporkan bahwa organisasi ini memiliki beberapa program. Adapun program utama MUKISI ialah program sertifikasi rumah sakit syariah bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
“Hal ini merupakan upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bernafaskan Islam,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa keberadaan rumah sakit syariah merupakan harapan Wapres kala menjabat sebagai Ketua MUI. Saat ini, lanjutnya, dari 67 rumah sakit di seluruh Indonesia yang sedang berproses menjadi syariah, telah ada 20 rumah sakit yang mendapatkan sertifikat syariah, dimana 4 RS merupakan RS umum milik pemerintah, yakni RS Zainul Abidin di Provinsi Aceh, RSUD Meuraksa Banda Aceh, RSUD Kota Tangerang dan RSUD Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah harapan beliau [Wapres] akan terwujud,” ucapnya.
Terkait acara IHEX, ia berharap dapat menjadi kegiatan annual meeting yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pelayanan kesehatan syariah di Indonesia.
Sebagai informasi, MUKISI adalah penyelenggara kegiatan IHEX 2020. MUKISI sendiri merupakan asosiasi perumahsakitan yang bernafaskan Islam, dengan anggota sekitar 500 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Seusai menghadiri acara tersebut, Wapres langsung bertolak menuju Indonesia Medical Education and Research Institute untuk memberikan ucapan selamat kepada Prof. Dr. dr. Widya Artini Wiyogo dan Prof. Dr. dr. Dwiana Dwiyanti atas pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, anggota Tim Ahli Wapres Bambang Widianto dan Johan Tedja Surya serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Abdul Muis. (AF/SK-KIP, Setwapres)