Jakarta, wapresri.go.id – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia harus kembali dirayakan dalam suasana pandemi Covid-19 yang belum mereda. Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah ini antara lain dengan mempercepat vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak di seluruh daerah. Untuk itu, perlu dibangun semangat dan optimisme seluruh komponen bangsa dalam menyambut kemerdekaan yang ke-76 tahun ini.
“Mari kita sambut 17 Agustus ini dengan semangat dan optimis, sambil tentu dengan bersyukur dan kita memohon kepada Allah agar selalu mendapat perlindungan-Nya. Ini yang harus kita bangun,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada wawancaranya bersama Metro TV, Selasa (17/08/21).
Wapres menyadari bahwa seluruh lapisan masyarakat terkena dampak dari adanya Covid-19. Namun, di tengah kondisi yang memprihatinkan ini masih ada hal yang harus kita syukuri. Perekonomian merupakan bidang yang sangat terdampak, namun saat ini menunjukkan tren ke arah yang lebih baik.
“Memang kita terdampak, tetapi jika dibandingkan dengan negara yang lain itu kita masih lebih lumayan. Di tahun 2020 di kuartal kedua, kita minus 5% tapi kemudian ada negara yang lebih sampai minus 9%, ada yang sampai minus 12%, nah terus kita akhirnya naik, kuartal keempat hanya tinggal minus 2%. Masuk ke 2021 tinggal nol koma, nah itu kita harapkan kuartal keduanya sudah positif, Ini yang harus kita syukuri,“ ucapnya.
Lebih jauh, Wapres menjelaskan upaya pemerintah dalam mengendalikan dampak pandemi Covid-19 di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi, yaitu melalui pengadaan program bantuan sosial, Pra Kerja, dan Padat Karya.
“Program bansos ini sangat penting ketika menghadapi pandemi, menjadi booster, termasuk juga program Pra Kerja dan Padat Karya bisa menahan (ekonomi) tidak terlalu jatuh,” jelas Wapres.
Wapres menekankan selain akan terus berupaya menyempurnakan program-program untuk menyejahterakan masyarakat dan juga memacu pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga berfokus pada sektor pendidikan agar dapat diselenggarakan dengan lebih baik.
“Terjadi pandemi tidak bisa tatap muka, namun bisa dilakukan secara daring dengan pembelajaran jarak jauh. Pemerintah terus menyempurnakan (upaya-upaya) untuk mengatasi gangguan penyelenggaraan pendidikan,” tuturnya.
Menutup acara yang dipandu oleh Aviani Malik ini, Wapres juga menyampaikan bahwa manusia tidak dapat terhindar dari cobaan dalam kehidupan, sehingga diperlukan kiat-kiat di dalam mengatasi rasa jenuh yang telah melanda selama kurang lebih 1,5 tahun saat pandemi menghantui.
“Memang kadang membosankan dan jenuh ya, tapi mungkin untuk dapat meredakan sedikit kebosanan, kita bisa membaca buku, berkebun di rumah, dan berolahraga, untuk dapat membangun jiwa. Kita bisa hadapi situasi ini dengan penuh kesabaran,” pungkasnya. (DAS/RJP – BPMI Setwapres)