Jakarta, wapresri.go.id – Pada tahun 2045 Indonesia diproyeksikan akan menjadi bangsa yang maju dan kuat atau dikenal dengan istilah Indonesia Emas, salah satu faktor utamanya adalah penduduk Indonesia saat itu akan mengalami bonus demografi dimana jumlah penduduk Indonesia sangat produktif, yaitu angkatan kerja (usia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif (di bawah 5 tahun dan di atas 64 tahun). Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam rangka menyongsong era tersebut.

“IPNU mempunyai peran sangat besar dalam memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Terutama, dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi calon–calon pemimpin bangsa di masa depan. IPNU saya harapkan menjadi organisasi pelajar yang memiliki budaya belajar yang tinggi, produktivitas dan ber-akhlakul karimah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Peresmian Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Wapres menambahkan bahwa hal lain yang tidak kalah penting adalah sebagai organisasi pelajar IPNU harus berperan aktif menjadi lokomotif perubahan sebagaimana paradigma yang telah lama tertanam di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), yaitu menjaga nilai-nilai tradisi lama yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik, serta terus berupaya melakukan perbaikan yang berkelanjutan demi kepentingan bangsa.

“Karena itu NU tidak hanya harus menjaga tradisi, melakukan transformasi, tetapi juga harus melakukan inovasi, perbaikan- perbaikan, perubahan-perubahan, karena itu saya tambahkan satu paradigma lagi, yaitu melakukan upaya perubahan atau perbaikan kepada yang lebih baik dan secara terus menerus atau berkelanjutan, sustainable atau continous improvement,” tambahnya.

Selanjutnya Wapres menyampaikan, bahwa saat ini kita juga telah memasuki era revolusi industri 4.0, dengan perkembangan cepat dunia digital yang menuntut banyak perubahan dan penyesuaian di semua bidang, termasuk bidang pendidikan. Kita semua dituntut untuk mampu mencetak SDM generasi unggul yang tidak hanya cerdas tetapi juga melek digital. Untuk itu, IPNU diharapkan terus melakukan inovasi demi mencetak generasi unggul penerus organisasi.

“IPNU harus mampu mencetak SDM yang unggul serta berakhlak mulia atau ber-akhlakul karimah, berdaya saing, mumpuni di bidang keilmuan, sehingga kader-kader IPNU menjadi pendorong utama dari bergeraknya proses kemajuan bangsa Indonesia dan memberikan kemanfaatan yang besar pada masyarakat,” ucap Wapres.

Lebih lanjut Wapres menekankan dengan pesatnya kemajuan teknologi digital dan media sosial, membuat derasnya arus informasi digital yang diterima masyarakat begitu masif sehingga seringkali terjadi kaburnya fakta dan opini yang menjadi ciri era post truth (pasca kebenaran). Untuk itu, IPNU diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan kemajuan teknologi digital tersebut.

“Saya berharap di era post truth ini IPNU bisa menjadi pemberi informasi positif di dunia media sosial sebagai upaya menangkal konten-konten negatif berupa ujaran kebencian, hoaks dan juga fitnah dari pihak-pihak yang jelas dan nyata menanamkan ajaran yang menyimpang kepada generasi muda Indonesia,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Wapres secara resmi membuka acara Rapimnas PP IPNU tahun 2020 serta berpesan agar IPNU terus melakukan kaderisasi organisasi dengan membangun budaya cinta kepada ilmu pengetahuan dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air.

“Pada akhirnya, kunci kemajuan bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM nya. Generasi IPNU diharapkan untuk senantiasa belajar dan meningkatkan kemampuan diri untuk mampu menghadapi tantangan dan mampu bersaing pada skala global,” harap Wapres.

“Akhir kata, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya membuka secara resmi acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PP IPNU tahun 2020 ini dengan tema “Satu Tekad Pelajar NU Bangkit, Mandiri, Maju,” lanjutnya.

Sebelumnya Ketua PP IPNU, Aswandi Jailani, melaporkan bahwa pelaksanaan kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PP IPNU dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan bertujuan untuk membahas isu-isu strategis nasional serta peraturan-peraturan internal organisasi di tingkat pimpinan pusat.

“IPNU akan membahas tekait isu-isu nasional yang paling utama berkaitan dengan pendidikan, namun tidak jauh tekait dengan pelajar Indonesia. Pendidikan dan juga inovasi dan yang berkaitan dengan ideologi, baik pancasila maupun Ahlussunnah wal Jama’ah. Alhamdulillah yang terangkum dalam pembahasan Rapimnas IPNU telah kami aktualisasikan dalam program kegiatan, diantaranya Teras Pelajar, Pelajar Mengaji, Sensus Pelajar NU, inilah yang nanti akan kami bahas di dalam rapat. Kemudian kami ingin kedepannya IPNU dapat maju dan mandiri, berinovasi dan beradaptasi dengan zaman demi menghadapi tantangan kedepan,” ungkanya.

Turut hadir pada kongres ini secara virtual diataranya Wakil Ketua DPR-RI Muhaimin Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Ketua Umum PB NU Said Akil Siraj (SM/NN, KIP- Setwapres)