TRANSKRIP
Keynote Speech Wakil Presiden
Dalam Acara
Bizhare Investment Conference 2021
Jakarta, 25 September 2021
Tema:
Potensi Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Indonesia
Bismillahirahmanirahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi kita semua
Yang saya hormati, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta segenap jajaran, Wakil Otoritas Jasa Keuangan, Wakil KNEKS, Founder & CEO Bizhare beserta jajaran, Para undangan dan hadirin yang berbahagia
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, atas segala limpahan berkah, rahmat, karunia dan termasuk kesehatan, sehingga kita dapat menghadiri acara Bizhare Investment Conference 2021 ini. Pandemi Covid-19 membuat kita melakukan kegiatan konferensi secara virtual, namun tidak mengurangi makna dan rasa bahagia saya untuk dapat memberikan sambutan dalam acara ini.
Hadirin yang berbahagia, Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi produsen halal terbesar dunia. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah.Industri halal tidak lagi menjadi pelengkap kemajuan perekonomian suatu bangsa, namun menjadi bagian penting dalam pembangunan perekonomian negara, sebagaimana Malaysia dan Uni Emirat Arab yang sekarang tengah menikmati pertumbuhan ekonomi negaranya dengan mengembangkan industri halal, dan menjadi pemain utama industri halal dunia.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2019/20, diproyeksikan masing-masing sektor industri halal akan meningkat seiring dengan permintaan produk halal dunia.
Sektor makanan dan minuman halal diprediksi akan mencapai nilai USD 1,97 triliun pada tahun 2024. Sektor keuangan Islam (syariah), diprediksi meningkat sebesar USD 3,5 triliun pada tahun 2024. Kemudian, sektor travel dan pariwisata diramalkan meningkat mencapai USD 274 miliar pada tahun 2024, dan sektor fesyen naik sebesar USD 402 miliar pada tahun 2024. Selain itu, sektor media dan karya seni juga diproyeksikan tumbuh mencapai USD 309 miliar pada tahun 2024, dan sektor obat-obatan dan kosmetik halal masing-masing diprediksi naik sebesar USD 134 miliar dan USD 95 miliar pada tahun 2024.
Salah satu faktor kunci pertumbuhan ekonomi Islam (halal) adalah meningkatnya populasi penduduk Muslim di dunia, di mana pada tahun 2018 jumlah penduduk Muslim mencapai 1.8 miliar. Jumlah itu akan terus bertambah dan diprediksi pada tahun 2030 mencapai 2,2 miliar. Peningkatan populasi tersebut secara otomatis akan meningkatkan permintaan produk barang dan jasa halal nantinya.
Hadirin yang saya banggakan, Untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan Syariah, Pemerintah berfokus pada empat bidang. Pertama, pengembangan industri halal. Hal ini antara lain dilakukan dengan membentuk kawasan industri halal maupun zona halal di dalam kawasan industri.
Dalam pengembangan industri halal, pemerintah mengedepankan kebijakan yang berpihak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah, seperti penyederhanaan perizinan dan pembinaan, akses pembiayaan dan pemasaran serta fasilitasi sertifikasi halal sesuai standar BPJPH dan fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Dalam rangka pemberdayaan usaha kecil pemerintah mendorong program kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar dalam berbagai sektor termasuk di wilayah KIH. Pola kemitraan yang diharapkan bukanlah sekedar pengalokasian CSR dari perusahaan besar namun benar-benar suatu Kerjasama yang saling menguntungkan.
Kedua, pengembangan industri keuangan syariah untuk membangun sistem keuangan yang tangguh dan modern sebagai penopang industri dan perdagangan. Salah satu langkah besar yang telah diambil adalah menggabungkan tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara, yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Seiring dengan langkah strategis tersebut, pemerintah juga terus mendorong pengembangan lembaga keuangan syariah berskala kecil. Pemerintah terus mendorong pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), dan koperasi Syariah sebagai instrumen pendukung tumbuhnya UMK dan kewirausahaan syariah.
Yang Ketiga adalah, pengembangan dana sosial syariah. Salah satu langkah penting yang telah diambil pemerintah adalah transformasi wakaf, baik dari sisi bentuk wakaf harta tidak bergerak menjadi wakaf harta bergerak seperti saham atau uang tunai, maupun dalam cara pengelolaannya.
Kita juga terus mendorong dan memastikan perbaikan tata kelola lembaga wakaf agar dana yang dihimpun memenuhi kaidah-kaidah wakaf dan tidak disalahgunakan karena wakaf tersebut bersifat dana abadi umat yang jumlah pokoknya tidak boleh berkurang, tetapi manfaatnya terus berkembang.
Yang Keempatnya adalah, pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah. Hal ini merupakan strategi penting untuk meningkatkan ekonomi umat. Salah satu upaya yang dijalankan pemerintah adalah membangun pusat-pusat inkubasi pengusaha dan pusat pengembangan bisnis syariah di berbagai daerah. Upaya ini dilaksanakan melalui kolaborasi antara KNEKS, MES dan KADIN Indonesia.
Hadirin yang saya banggakan, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah. Kita memiliki potensi yang besar. Dari sisi supply, kita punya sumber daya untuk pengembangan ekonomi syariah. Sementara dari sisi demand, kita adalah pasar potensial bagi ekonomi syariah baik di sektor keuangan, produk dan makanan halal, fesyen muslim, dana sosial Islam, usaha atau bisnis Syariah.
Dengan potensi yang kita miliki dan usaha serta kolaborasi antara semua pemangku kepentingan kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah akan mampu membangkitkan ekonomi rakyat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Akhir kata, selamat atas pelaksanaan Bizhare Investment Conference ini. Semoga apa yang kita lakukan bersama saat ini menjadi berkah dan amal ibadah kita bersama, serta mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thoriq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh