KEYNOTE SPEECH WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
K.H. MA’RUF AMIN
PADA ACARA THE 2021 SEBELAS MARET INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS
DENGAN TEMA:
“EKONOMI SYARIAH, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI, KEBERAGAMAN GENDER, EKONOMI BERKELANJUTAN DAN GENERASI MUDA”

9 NOVEMBER 2021

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. Bismillah walhamdulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mawwala.

Yang saya hormati Prof. Djoko Suhardjanto, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret; Prof. M. Kabir Hassan, University of New Orleans, Amerika Serikat; Prof. lzza Mafruhah, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret; Dr. Aishath Muneeza, INCElF, Malaysia Shariah Advisory Council; para undangan dan hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menghadiri acara yang penting ini.

Berbicara tentang ekonomi syariah, tidak terlepas dari beberapa sektor kunci, yaitu keuangan syariah, industri makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, travel ramah muslim, fesyen muslim, serta media dan rekreasi bertema Islam.

Kita bersyukur karena sektor-sektor tersebut berkembang secara signifikan di dalam negeri, salah satunya karena kita memiliki pasar muslim terbesar di dunia. Potensi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dan keuangan syariah dunia sangat besar, bukan hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen.

Terlebih setelah pandemi Covid-19 menghantam ekonomi dunia, kita makin menyadari bahwa sektor ekonomi syariah harus kita optimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru yang mendukung perekonomian nasional. Mengutip Presiden Joko Widodo, potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan “raksasa tidur” yang sudah saatnya kita bangunkan untuk berkontribusi dalam upaya kita mewujudkan cita-cita menjadi negara maju tahun 2045.

Hadirin yang berbahagia, peluang di tingkat global turut mendukung visi Indonesia untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Pasar muslim di seluruh dunia mencakup lebih dari 2 miliar populasi dan diprediksi akan terus bertumbuh. State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 memperkirakan belanja muslim di dunia pada sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,02 triliun pada 2019. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 3,2% dari tahun 2018, meskipun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2024, belanja muslim di dunia diperkirakan akan mencapai USD 2,4 triliun.

Menyadari potensi yang dimiliki, didukung data-data terkait peluang, pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di bidang ekonomi dan keuangan syariah dunia, bukan hanya sebagai konsumen melainkan juga sebagai produsen.

Komitmen tersebut telah diwujudkan ke dalam berbagai aksi nyata, antara lain melalui pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan penggabungan 3 bank syariah di bawah naungan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia difokuskan pada empat bidang, yaitu pengembangan industri produk halal; pengembangan ekonomi dan keuangan syariah; pengembangan dana sosial syariah; dan pengembangan kegiatan usaha syariah atau bisnis syariah.

Bank syariah memiliki peran strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia. Dalam hal ini bank syariah merupakan pilar penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah lainnya, khususnya dalam industri produk halal dan perluasan usaha syariah.

Bank syariah di masa depan setidaknya memiliki tiga peran penting. Pertama, memfasilitasi permodalan kepada pelaku yang bergerak di industri produk halal. Yang kedua, memberikan akses kepada seluruh pelaku bisnis, baik yang besar, menengah, maupun yang kecil. Dan yang ketiga, dapat melayani transaksi besar dan bertaraf global.

Industri produk halal yang sedang kita bangun adalah industri halal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berorientasi pada pasar global, yang dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Pemberian akses yang lebih besar kepada pelaku bisnis syariah ditujukan untuk lebih memperbanyak jumlah dan kualitas pelaku usaha syariah yang dari hari ke hari semakin tumbuh dan berkembang. Dan semakin meningkatnya keterbukaan ekonomi membuat hubungan ekonomi antar negara semakin meningkat sehingga bank syariah harus mampu melayani transaksi yang bertaraf global.

Oleh karena itu, bank syariah yang ada saat ini harus ditingkatkan peranannya agar lebih mampu melayani transaksi besar dan bertaraf global, tanpa melupakan pembiayaan para pelaku usaha domestik, khususnya pelaku UMKM. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menggabungkan tiga bank syariah milik Himbara menjadi Bank Syariah Indonesia.

Selain itu, upaya penguatan bank syariah dilakukan dengan mendorong bank-bank pembangunan daerah (BPD) yang telah siap untuk dikonversi menjadi bank syariah, di samping unit-unit syariah yang ada pada BPD. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pembiayaan syariah oleh bank syariah, baik yang sifatnya bank umum maupun bank daerah.

Saudara-saudara sekalian, agar peran bank syariah lebih optimal, maka diperlukan berbagai upaya peningkatan, antara lain penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia, pemanfaatan teknologi berbasis digital, pengembangan inovasi yang berkelanjutan dalam hal menciptakan produk dan layanan baru, perluasan jaringan layanan perbankan syariah hingga ke daerah-daerah, perluasan literasi kepada masyarakat.

Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya perbankan syariah. Ekonomi dan keuangan syariah merupakan bagian integral dari sistem perekonomian nasional yang memiliki peran penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam bentuk pemikiran, inovasi, penyiapan SDM dan mendorong literasi dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Saya mengharapkan UNS, sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, untuk mengambil peran dalam rangka mencetak generasi muda yang unggul di bidang ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka mempercepat tumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika UNS yang telah menyelenggarakan “The 2021 Sebelas Maret International Conference on Islamic Economics”. Semoga konferensi ini menghasilkan rumusan-rumusan yang inovatif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Akhir kata, saya ucapkan selamat berkonferensi. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya serta meridai ikhtiar yang kita lakukan. Terima kasih. Wallaahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***