“Memperkuat Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Perekonomian Nasional”
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, bismillah walhamdulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mawwalah.
Yang saya hormati para Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES; Ketua Umum Pengurus Pusat MES dan seluruh jajaran; Direktur Utama Bank Mandiri, Perwakilan Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Wilayah Khusus, dan Pengurus Daerah MES dari seluruh penjuru dunia; para tamu undangan, serta hadirin Peserta Musyawarah Nasional ke-VI Masyarakat Ekonomi Syariah yang berbahagia
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga hari ini kita dapat hadir pada acara Musyawarah Nasional ke-VI Masyarakat Ekonomi Syariah.
Hadirin sekalian, kita sebagai khalifah Allah di bumi diperintahkan oleh Allah untuk memakmurkan bumi. Allah SWT dalam Al-Qur’an mengatakan wa ansya’akum ista’marakum fiha, Dialah yang menjadikan kamu dari tanah dan meminta supaya kamu memakmurkan bumi. Ista’marakum oleh ulama disebut sebagai kallafakum bi imaratiha, memberi tanggung jawab kepada kamu untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan bumi ini dengan berbagai upaya, sebab-sebab kemakmuran itu, asbabul imarah, yaitu berbagai kegiatan ekonomi, baik di bidang perdagangan, pertanian, pertambangan, industri, kelautan. Dan untuk mewujudkan itu kuncinya, atau miftahul imarah, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kita harus memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tetapi Allah juga meminta kita supaya upaya-upaya yang kita lakukan itu berjalan di atas landasan tuntunan-Nya, atau manhajul imarah, harus berdasarkan prinsip-prinsip syariah, harus masyru’ah. Itulah sebabnya maka kita harus mengembangkan kegiatan ekonomi itu di atas prinsip-prinsip syariah.
Dan kita, atas dasar itu pula kita sejak tahun 2000-an di Indonesia mengembangkan ekonomi syariah yang kita sebut dengan, memulai dengan mensyariahkan ekonomi masyarakat dan memasyarakatkan ekonomi syariah.
Hadirin sekalian, sepanjang dekade terakhir geliat aktivitas ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah menjadi arus baru ekonomi yang terbukti berdaya tahan tinggi, sekaligus berkontribusi cukup baik terhadap ekonomi nasional.
Ekonomi dan keuangan syariah yang kita garap bersama ini juga sudah banyak menorehkan prestasi internasional. Dari waktu ke waktu posisi Indonesia dalam pemeringkatan global terus naik pada sektor keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, dan juga sebagainya.
Di samping itu, Indonesia kini menjadi pemegang saham terbesar ketiga pada Islamic Development Bank (IsDB). Dengan posisi ini, peran konkret Indonesia secara global akan semakin kuat, terutama lewat peningkatan kerja sama, pemberian bantuan antarnegara anggota, serta peran sumber daya manusia Indonesia di IsDB.
Semuanya tentu menjadi pemacu semangat dan motivasi kita untuk terus memajukan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air, seraya mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia.
Hadirin yang saya hormati, sebagai sistem ekonomi yang inklusif, berorientasi pada kesejahteraan, keadilan, dan pemerataan pembangunan, eksistensi ekonomi dan keuangan syariah akan mampu mendorong tercapainya Visi dan Misi Indonesia Emas 2045, terutama melalui pilar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan pembangunan.
Keberpihakan ekonomi dan keuangan syariah terhadap UMKM dan masyarakat kecil telah dibuktikan, antara lain dengan bertumbuhnya beragam pembiayaan syariah, seperti melalui BMT, koperasi pondok pesantren, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, saya kerap sampaikan bahwa kontribusi ekonomi syariah dan keuangan syariah terhadap ekonomi nasional mesti terus ditingkatkan. Setidaknya mesti fokus menyasar dua faktor kunci, yakni literasi dan pangsa pasar.
Tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah saat ini belum ideal, baru mencapai 23,3%. Tentu ini berpengaruh terhadap capaian pangsa pasar keuangan syariah yang baru sekitar 10,9%.
Saya berkeyakinan, dengan besarnya potensi Indonesia, angka-angka ini dapat ditingkatkan. Bahkan, literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ke depan paling tidak mesti mampu mencapai 50%.
Semakin besar literasi ekonomi dan keuangan syariah, semakin besar pula penerimaan dan penggunaan produk ekonomi dan keuangan syariah oleh masyarakat, yang berujung pada peningkatan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.
Hadirin sekalian, dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada semua kader MES. Pertama, saya ingin memberikan apresiasi bahwa pada periode akhir ini MES telah berhasil membesarkan sayapnya, baik dari segi kepengurusan, maupun juga berbagai kegiatan, prestasi yang telah tercapai.
Oleh karena itu, pertama, tingkatkan peran dan kontribusi nyata MES, sebagai penggerak pengembangan ekonomi syariah hingga level akar rumput. Saya yakin seluruh anggota MES memiliki komitmen kuat dan pemahaman yang mendalam akan keilmuan ekonomi syariah.
Kini saatnya tiap anggota MES menjadi role model bagi umat. Bagaimana mengejawantahkan komitmen serta keilmuan ekonomi dan keuangan syariah ini di dalam perilaku dan aktivitas keseharian.
Melalui upaya tersebut, masyarakat akan melihat langsung nilai-nilai kebaikan dan keunggulan ekonomi syariah dalam bertransaksi, praktik bisnis, kegiatan keuangan, maupun berbagai aktivitas keseharian lainnya.
Kedua, giatkan pengkajian dan penulisan yang dapat menjadi narasi publik, guna memperkuat diseminasi tentang kontribusi nyata ekonomi dan keuangan syariah bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Langkah ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah. Dan masyarakat akan semakin memahami peran dan kontribusi ekonomi syariah dalam peningkatan kesejahteraan, sekaligus menjadi bagian dari solusi permasalahan umat.
Ketiga, terus tingkatkan jejaring kolaborasi, sinergi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengakselerasi pengembangan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah.
Kawal pencapaian visi Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia. Bangun komunikasi melalui argumentasi konstruktif dengan masyarakat, dengan tetap menjadi mitra terbaik pemerintah saat ini maupun yang akan datang. Siapapun nanti yang duduk dalam kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang akan datang.
Dan saya selalu memberikan pesan penting, membangun para pengusaha muslim. Sebab semua instrumen yang kita bangun tanpa pengusaha itu tidak akan berarti apa-apa. Industri halal kalau tidak ada pengusahanya, tidak akan maju, industri keuangan tidak akan ada yang menggunakan. Zakat, wakaf, infak kalau tidak ada pengusaha, tidak akan ada yang memberikan zakat, wakaf.
Oleh karena itu, berbagai potensi yang paling utama, saya minta MES terus menumbuhkan, membangun para pengusaha ini. Ada tiga cara, pertama, menginkubasi, membangun pengusaha-pengusaha, menumbuhkan, menyemai. Yang kedua, menguatkan pengusaha syariah yang sudah ada. Dan yang ketiga itu adalah menghijrahkan pengusaha-pengusaha konvensional. Pasti itu cepat, tumbuhnya cepat ya. Jadi, proses hijrahnisasi, saya kira itu yang penting.
Dan jangan lupa, saya sering menyebut pentingnya dalam membangun ekonomi umat itu peran, sekarang nyebutnya, off-taker, saya nyebutnya hamzah washal. Pengusaha hamzah washal. Hamzah itu huruf hamzah yang menghubungkan antara kalimat dengan kalimat, sehingga menjadi untaian kata yang indah. Nah, hamzah washal inilah yang harus ditumbuhkan sehingga ekonomi masyarakat ini nanti akan tumbuh. Kalau tidak ada hamzah washal ini tidak akan terjadi pertumbuhan. Saya minta MES membangun para pengusaha hamzah washal itu.
Hadirin yang saya hormati, mengakhiri sambutan ini, sekali lagi saya mengapresiasi capaian MES, khususnya beberapa penghargaan Sertifikat ISO 9001, Audit Keuangan MES dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian. Selamat atas prestasi-prestasi itu.
Jaga dan tingkatkan terus prestasi terbaik MES. Mari terus berkarya dan berinovasi dengan niat ibadah kepada Allah, dengan bingkai kerja ikhlas, kerja cerdas, satu lagi, kerja tangkas, kerja tuntas, untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara.
Selamat melaksanakan Musyawarah Nasional ke-VI MES. Semoga berjalan lancar serta menghasilkan rekomendasi dan keputusan yang terbaik. Teruskan semua kerja yang sudah kita lakukan dengan baik.
Dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Nasional ke-VI Masyarakat Ekonomi Syariah Tahun 2023, secara resmi saya nyatakan dibuka.
Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***