Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita semua, bismillahirrahmanirrahim.

Yang saya hormati Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Wakil Menteri beserta jajaran, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Kepala Badan Pertahanan Nasional, Wakil Jaksa Agung, para gubernur, bupati, dan wali kota, hadirin, serta tamu undangan yang berbahagia.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga hari ini kita dapat mengikuti acara Puncak Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-74 Tahun 2022.

Hadirin yang saya hormati, pada hari ini, tepat 74 tahun yang lalu, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia diadopsi oleh PBB untuk merawat peradaban dan kemanusiaan bangsa-bangsa di dunia.

Peringatan Hari HAM Sedunia merupakan momen reflektif bagi seluruh negara dan bangsa dalam menghormati dan memajukan hak asasi manusia secara universal. Hak Asasi Manusia sejatinya tumbuh bersama dengan keadaban suatu bangsa. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia berarti menjunjung tinggi peradaban.

Bagi Indonesia, proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan 77 tahun yang lalu, mengakhiri kolonialisme dan pelanggaran HAM yang masif. Kemerdekaan menjadi mula bagi bangsa kita untuk menggapai cita-cita luhur sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Konstitusi. Yaitu cita-cita yang mampu memenuhi dan menghormati Hak Asasi Manusia, bukan hanya sebagai bangsa, melainkan juga sebagai individu-individu yang berkepribadian Indonesia.

Hadirin yang berbahagia, sebagaimana yang kita ketahui, saat ini kita sedang berjuang untuk pulih dari krisis dan bangkit menjadi bangsa yang lebih kuat. Pemulihan ekonomi nasional menuntut lingkungan yang kondusif agar upaya ini dapat kita laksanakan dengan baik dan efektif. Beberapa hari yang lalu, pada peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia tahun 2022, saya sampaikan bahwa korupsi adalah musuh bagi pemulihan.

Pada kesempatan ini saya ingin menekankan bahwa pemerintah mendorong dilaksanakannya upaya pemulihan yang bertanggung jawab, baik secara hukum, sosial, lingkungan, serta tetap mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi Manusia.

Indonesia memiliki visi untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berimbang dan berkelanjutan, di mana manusia adalah pusatnya. Pembangunan infrastruktur mesti kita dedikasikan sebagai prasarana pemenuhan hak asasi manusia yang menjamin keterjangkauan hak mobilitas, hak kesehatan, hak pangan dan hak kebutuhan dasar yang merata.

Demikian pula, pembangunan sumber daya manusia yang memastikan penurunan stunting, keterjangkauan pendidikan yang memadai, serta kesetaraan kesempatan bagi penyandang disabilitas.

Pada hakikatnya, pemulihan dan pembangunan yang ingin kita realisasikan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hak-hak dasar manusia dari krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi, maupun dari dampak perubahan iklim.

Kita ingin lindungi hak-hak wong cilik di pelosok tanah air, para petani dan buruh tani, nelayan, dan warga miskin, dari gerakan yang memarginalkan hak-hak dasar rakyat kecil.

Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan Hari HAM Sedunia tahun ini, saya mengajak kita semua untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, untuk menempatkan setiap kebijakan dalam konteks pemajuan, penghormatan dan perlindungan, dan pemenuhan HAM. Kita tegakkan kesetaraan untuk semua orang tanpa terkecuali.

Kedua, dalam konteks keindonesiaan yang majemuk, penting sekali untuk tetap menegakkan nilai dan praktik toleransi, moderasi, dan kesetiakawanan sesama warga bangsa. Sikap dan perilaku intoleransi hanya menyebabkan runtuhnya sendi-sendi hak asasi manusia.

Selanjutnya, saya memandang perlunya sikap yang berimbang antara HAM dan kewajiban asasi manusia, karena tidak ada hak yang bebas dan absolut. Harus ada rambu-rambu dalam menerapkan konsep HAM dalam konteks keindonesiaan, kemanusiaan, dan kebangsaan.

Dalam konteks harmonisasi kewajiban dan hak asasi manusia ini, terdapat peran penting dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai penjaga pemajuan HAM bagi semua orang tanpa melupakan kewajiban asasi manusia.

Sebagai penutup, saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada lembaga negara dan pemerintah daerah yang meraih penghargaan sebagai Kabupaten/Kota Peduli HAM, Pemerintah Daerah yang Melaksanakan Pelayanan Publik Berbasis HAM, dan Instansi Responsif dalam Penanganan Dugaan Pelanggaran HAM.

Selamat memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-74 Tahun 2022. Mari jadikan peringatan Hari HAM Sedunia sebagai momen untuk meneguhkan pemajuan HAM bagi setiap orang menuju Indonesia Maju.

Dalam Islam ada hak manusia itu disebut sebagai huququl ‘ibad, hak hamba. Ada dua hak yang harus dipenuhi, yaitu hak hamba, huququl ‘ibad; dan hak Allah yaitu huququllah. Apabila dua hak ini berbenturan, menurut Syekh Nawawi Al Bantani, maka yang harus didahulukan adalah hak hamba, hak manusia, daripada hak Allah ketika terjadi perbenturan hak.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai semua ikhtiar yang kita lakukan. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***