Sambutan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulawesi Tengah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, bismillah walhamdulillah washalatu wassalamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mawwalah.
Yang saya hormati Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Gubernur Sulawesi Tengah dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah beserta seluruh jajaran pengurus, Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah beserta seluruh jajaran, hadirin, serta undangan yang berbahagia.
Syukur alhamdullillah pada sore hari ini kita bersama dapat menghadiri acara Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulawesi Tengah.
Hadirin sekalian, ekonomi dan keuangan syariah itu bersifat inklusif, artinya, bukan hanya untuk orang Islam saja, tapi bisa digunakan walaupun oleh orang-orang bukan Islam.
Bahkan seperti negara Tiongkok itu mereka menjadi eksportir produk-produk halal yang cukup besar dan sertifikasi halal di Tiongkok itu berjalan, dan ada wakil kita di sana yang melakukan upaya proses sertifikasi halal.
Dan juga wisata halal di sana juga berkembang, karena tahu banyak orang Islam yang berwisata. Juga di Korea, Korea itu juga farmasinya, kosmetikanya, terutama kosmetika mereka itu hampir seluruhnya bersertifikat halal. Begitu juga di Jepang dan di negara-negara lain.
Karena memang ekonomi dan keuangan syariah itu sifatnya inklusif, atau ekonomi yang rahmatan lil ‘alamin, jadi rahmat. Tapi bagi kita umat Islam, ekonomi syariah itu menjadi wajib hukumnya. Karena Islam itu tidak hanya akidah, tidak hanya ibadah, tidak hanya akhlak, tapi juga muamalah, yaitu di dalam berbagai kegiatan ekonomi itu harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, atau masyru’ah.
Mungkin ada yang mengatakan, “Kan dalam agama itu sifatnya tidak ada paksaan,”, la iqraha fiddin, tidak ada paksaan dalam agama. Nah, ayat ini konteksnya itu tidak ada paksaan dalam keberimanan. Untuk menjadi iman itu tidak ada paksaan orang, siapa mau beriman, siapa mau tidak beriman, ya tidak beriman. Tetapi kalau sudah beriman, nah itu dia punya kewajiban. Wahai orang yang beriman, nah ini orang yang beriman saja yang dipanggil itu, dirikan salat, tunaikan zakat. Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu puasa seperti diwajibkan pada, jadi orang beriman wajib puasa. Wahai orang yang beriman, kamu jangan mengambil satu sama lain, mengambil harta, memakan itu di sini, mengambil harta dengan cara yang batil. Artinya, dalam bertransaksi itu tidak boleh dengan tidak benar. Yang tidak benar itu yang tidak sesuai dengan syariah, yang ghairu masyru’ah.
Itulah sebabnya maka kita kembangkanlah ekonomi dan keuangan syariah ini sejak tahun 2000-an dengan satu tagline “Memasyarakatkan Ekonomi Syariah dan Mensyariahkan Ekonomi Masyarakat.
Pemerintah sangat berkomitmen untuk membangun, karena selain kewajiban juga ekonomi syariah ini akan memberikan penguatan terhadap ekonomi nasional. Karena itu, dibangunlah berbagai kegiatan ekonomi.
Dibangun kelembagaannya itu di tingkat nasional, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), yang Ketuanya Preisiden, Wakil Ketua dan Ketua Hariannya Wakil Presiden, Sekretarisnya Menteri Keuangan, anggotanya seluruh menko dan menteri-menteri terkait. Ada lebih dari delapan menteri terkait untuk menggerakkan ekonomi dan keuangan syariah secara nasional.
Untuk di daerah, maka dibentuklah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), yang sudah terbangun di 22 provinsi dan hari ini di Sulawesi Tengah alhamdulillah ya.
Ada empat fokus yang dikembangkan dalam ekonomi dan keuangan syariah itu, pertama adalah pengembangan industri halal. Kita Indonesia adalah penduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi kita kontribusi terhadap industri halal kecil sekali. Oleh karena itu, kita ingin mengembangkan industri halal ini, jangan hanya menjadi konsumen halal, tapi konsumen halal Indonesia terbesar, konsumen halal. Tapi industri halalnya, produk halalnya sangat rendah. Karena itu, Indonesia ingin menjadi produsen halal terbesar di dunia. Ini yang harus kita, masa kita kalah oleh Brasil yang muslimnya minoritas.
Kemudian juga, pengembangan industri keuangan. Kita kembangkan industri keuangan, ada perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah, dan seterusnya-seterusnya industri keuangannya.
Yang ketiga adalah dana sosial syariah, zakat, wakaf, infak, sedekah ini kita kembangkan. Dan dari berbagai laporan, infak, sedekah, zakat. Zakat kita ini sudah banyak ikut berkontribusi di dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem ya. Itu belum besar, kalau besar nanti bisa menyelesaikan, Pak Gubernur, dengan zakat itu ya. Bahkan kemarin membantu juga korban gempa, rumahnya, membuatkan rumah bagi mereka dari zakat ini. Jadi, kalau dikembangkan potensinya sangat besar sekali.
Dan yang keempatnya adalah, pengembangan usaha syariah, menghidupkan, menumbuhkan, pengusaha-pengusaha syariah ini. Dan ini sangat penting, karena apa? Karena ini kunci, ini game changer-nya itu ada di pengusaha. Kalau tidak ada pengusaha, tidak aka nada yang mendirikan industri halal, tidak akan menggunakan keuangan syariah, perbankan syariah, kalau tidak ada pengusaha. Tidak ada pengusaha, tidak ada yang berzakat, berwakaf. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan melalui apa? Melalui upaya inkubasi, menumbuhkan para pengusaha di daerah-daerah ya, menguatkan yang sudah ada, dan menghijrahkan, hijrahnisasi pengusaha konvensional ke pengusaha syariah. Nah ini, ini kerja gubernur ini, menghijrahkan itu dalam rangka penguatan.
Saya kira itu menjadi penting. Dan saya yakin bahwa Sulawesi Tengah ini tadi saya dengar potensinya juga besar, tambangnya saja ada delapan ya. Jadi ini kalau saya bilang provinsi kaya, calon kaya. Tapi belum kaya kata Pak Gubernur ya. Karena apa? Belum tergali. Kalau bisa digali, ini kaya. Itu syaratnya bisa mendatangkan para investor.
Dan saya dengar bahwasannya Sulawesi Tengah ini juga umat Islamnya cukup besar, antara 70-80 persen. Jadi potensinya besar, potensi sumber daya alamnya besar, umatnya juga besar, bahkan di antaranya juga sudah merebak di wilayah ini, ekonomi dan keuangan syariah itu, melalui program literasi perbankan syariah, sertifikasi halal, dan business matching bagi UMKM. BAZNAS Sulawesi Tengah juga baru saja meraih BAZNAS Award 2023, selamat ya. Dan salah satunya pada kategori pengentasan kemiskinan. Walaupun sekarang masih tinggi saya kira, oleh karena itu kalau terus digalakkan.
Untuk itu, saya berharap KDEKS Provinsi Sulawesi Tengah hadir sebagai solusi, berkontribusi dalam gerak pembangunan wilayah. Dan saya juga ingin menyampaikan beberapa pesan, pertama, Gali dan kembangkan beragam potensi unggul ekonomi syariah yang dapat menjadi sumber pertumbuhan wilayah.
Sektor unggulan daerah Sulawesi Selatan di samping sumber daya mineral adalah pangan, kelautan dan pariwisata. Nah, ini pariwisata yang memberi layanan halal misalnya, seperti Megalit, yang umurnya, itu saya kira potensi itu ya. Kalau di Mesir punya pyramid 5.000 tahun sebelum Masehi, saya dengar Megalit di sini juga 3.000 tahun sebelum Masehi. Nah, ini luar bias aitu.
Dalam kerangka pengembangan ekonomi syariah, ekosistem rantai nilai halal pada ketiga sektor tersebut mesti terus dikembangkan. Lakukan penguatan kapasitas pelaku usaha, pengembangan model bisnis, dan penyediaan infrastruktur pendukung, seperti standardisasi, sertifikasi, pembiayaan, kemudian pemasaran, logistik, hingga pengembangan sistem digitalisasi.
Yang kedua, susun program yang komprehensif dan terstruktur, dan implementasikan dengan baik. Termasuk program-program yang akan didorong guna memberikan sumbangsih nyata dalam upaya penyelesaian beragam persoalan pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan ekstrem dan pembangunan daerah tertinggal di wilayah ini.
Ketiga, pastikan keberlanjutan agenda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan memasukkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah. Ya, masuk. Ini penting agar seluruh program terus berkesinambungan, siapapun nanti yang akan duduk dalam kepemimpinan di daerah ini. Jadi akan terus.
Dengan upaya tersebut, saya yakin ekonomi dan keuangan syariah di wilayah ini akan semakin berkembang, dan seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Tengah dengan latar belakang yang beragam akan merasakan langsung nilai kebaikan dan kemanfaatan dari ekonomi syariah.
Hadirin yang saya hormati, sebelum menutup sambutan ini, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi atas sinergi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Pengukuhan KDEKS Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagaimana semboyannya “Nosarara Nosabatutu”, betul ya Pak Gubernur? “Nosarara Nosabatutu”Bersama Kita Bersatu, Bergerak Cepat Mewujudkan Sulawesi Tengah Lebih Maju.
Selamat bekerja untuk KDEKS Provinsi Sulawesi Tengah. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
Artikel Terkait:









