Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua. Shalom, bismillahirrahmanirrahim.

Yang saya hormati, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepala Lembaga Administrasi Negara, Sekretaris Daerah dan jajaran Pemerintah Provinsi Papua, para pejabat dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi tempat Piloting Program Magang, para peserta Pilot Program Magang ASN dari Provinsi Papua yang saya banggakan, para undangan, hadirin yang berbahagia.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, atas segala karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat menghadiri acara yang sangat penting ini.

Hadirin yang saya hormati, bangsa kita adalah bangsa yang besar dan memiliki visi besar, yaitu Visi Indonesia Emas 2045 di mana kita ingin mewujudkan yaitu bangsa yang maju, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2045 berarti tinggal 23 tahun lagi, tidak lama itu.

Indonesia Maju ingin kita dirikan di atas empat pilar, yaitu pembangunan manusia, pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Dalam konteks Papua, Pemerintah dan Pemerintah Daerah Papua bersama-sama telah merumuskan langkah untuk masa depan Papua selama dua puluh tahun ke depan, yang dituangkan dalam Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua tahun 2022–2041, dan rencana aksi lima tahunan, yang merupakan mandat daripada UU Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Undang-undang tersebut sekaligus menjadi dasar pengakuan pentingnya kebijakan khusus dalam mewujudkan rasa keadilan, kesejahteraan rakyat, penegakan hukum, perhormatan Hak Asasi Manusia, maupun pengelolaan hasil kekayaan alam Papua bagi perbaikan taraf hidup masyarakat asli Papua.

Otonomi Khusus Papua yang melahirkan kebijakan maupun kelembagaan, semata ditujukan untuk percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Papua.

Kehadiran Badan Pengarah Papua, misalnya, bukanlah untuk memperpanjang rantai birokrasi, melainkan untuk memperkuat langkah terpadu di pusat dan daerah, dengan masyarakat Papua, dunia usaha, hingga komunitas internasional, yang semuanya menuju pada satu tujuan yaitu percepatan pembangunan Papua.

Kita bersyukur, dalam dua puluh tahun terakhir, berbagai hasil pembangunan di Papua bisa kita lihat dan rasakan. Sejumlah indikator pembangunan menunjukkan hasil yang membaik.

Namun, hal ini tidak menjadikan kita berpuas diri. Kita menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang mesti kita selesaikan bersama demi rakyat Papua.

Terlebih, pembangunan sejatinya adalah agenda yang tidak pernah selesai. Maka, raihan pencapaian dan kemajuan di Papua selama dua puluh tahun terakhir menjadi fondasi bagi kita untuk lompatan kesejahteraan jauh ke depan, dengan semangat baru, paradigma baru, dan cara kerja baru. Ini yang saya kira sudah disampaikan.

Mari kita melangkah bersama dalam melukis wajah masa depan Papua, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif, serta Papua Hijau yang tetap terjaga lingkungan hidupnya berbasis kearifan lokal.

Para ASN Papua yang saya banggakan, kini telah ada lima provinsi di Tanah Papua. Beberapa hari yang lalu, saya telah bertemu Penjabat Gubernur tiga DOB (Daerah Otonom Baru) Papua yang baru saja dilantik. Saya berpesan agar pemekaran Provinsi Papua mesti dapat mewujudkan lompatan pembangunan wilayah dan pemberdayaan masyarakat asli Papua.

Saya juga berharap, pemekaran provinsi Papua akan semakin mendekatkan pelayanan publik bagi seluruh masyarakat Papua di seluruh pelosok Papua. Saya minta Penjabat Gubernur, agar mencari langkah-langkah inovatif sesuai konteks dan kekhasan daerah, jangan berjalan biasa-biasa saja. Jangan seperti biasa-biasa saja. Pesan ini saya kira juga relevan untuk para ASN Muda Papua yang hadir pada hari ini. Jadi saya minta tidak bekerja biasa-biasa saja, tapi harus luar biasa. Dan kita ingin bahwa pemekaran ini betul-betul menjadi kunci kesejahteraan, mejadi game changer keberhasilan pembangunan di Papua.

Sebelum menutup forum ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan. Pertama, ASN Muda Papua harus memperkuat pemikiran yang visioner, optimistik dan konstruktif, seraya terus merawat ikatan sosial Papua yang majemuk. Ciptakan nilai-nilai ke-Papua-an yang moderat, inklusif, dan toleran.

Kedua, teruslah memperdalam wawasan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan keterbukaan akses digital, termasuk dalam memahami tren global yang dapat mempengaruhi arah pembangunan Papua dan Indonesia di masa yang akan datang.

Selain itu, banyak terjadi perubahan paradigma birokrasi yang pasti berguna dalam meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat Papua, sekaligus mengembangkan kompetensi dan karir pribadi masing-masing.

Ketiga, saya meminta, inovasi pelayanan yang dipelajari dari setiap lokasi magang ASN Papua, harus dapat disebarkan dan juga dikembangkan di Papua secara kolaboratif. Jadi, selama magang ini selain untuk sendiri juga ditularkan kepada teman-teman yang lain.

Akhirnya, saya ucapkan selamat mengikuti magang. Dan saya mengajak saudara-saudara ASN Muda Papua untuk menjadi local champions dalam merancang dan merealisasikan masa depan Papua yang gemilang. Ko Bisa, Ko Mampu!

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan pertolongannya, meridai setiap usaha yang kita lakukan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan di Tanah Papua.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.