Jakarta, wapresri.go.id – Selain penanganan konflik dan radikalisme, Afganistan ingin memperkuat kerja sama dengan Indonesia di bidang ekonomi, perdagangan, dan pendidikan.

Wakil Presiden II Afganistan Mohammad Sarwar Danesh menyatakan hal ini saat menemui Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/12) di sela-sela agendanya menghadiri Asia Pacific Leader’s Forum on Open Government di Hotel Borobudur, Jakarta.

Wapres Jusuf Kalla menyambut baik inisiatif ini dan mengatakan pemerintah Indonesia akan menjajaki kemungkinan kerja sama di sektor lain.

Insya Allah tahun depan, sekitar bulan Februari atau Maret kami akan meminta Menteri Perdagangan RI untuk berkunjung ke Kabul,” kata Wapres.

Di sektor pendidikan, Danesh juga meminta agara Indonesia dapat menaikan kuota beasiswa yang diberikan selama ini kepada warga Afganistan. Ia pun berharap agar berbagai pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang selama ini diberikan oleh Indonesia kepada aparat kepolisian dan pegawai negeri sipil Afganistan dapat terus berlanjut.

Pemerintah Indonesia, terang Wapres, berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan dan memberikan beasiswa bagi warga Afghanistan.

“Mengenai kemungkinan untuk dinaikkannya kuota penerima beasiswa, kami akan berdiskusi dengan Menristekdikti (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi –red),” ujarnya.

Piagam Madinah ala Indonesia

Pada pertemuan tersebut, Danesh juga memuji keberhasilan Indonesia yang ia nilai mampu mengelola kemajemukan yang ada.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga dinilainya cukup berhasil menjaga kerukunan umat yang berbeda suku, agama, dan bahasa di Indonesia. Danesh bahkan menyembut semboyan ini serupa dengan Piagam Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW.

Terkait kunjungan delegasi Majelis Tinggi Perdamaian (HPC) Afganistan ke Indonesia bulan lalu, Danesh mengatakan hal tersebut menunjukkan keseriusan Afganistan untuk belajar dari Indonesia dalam upaya mengelola konflik dan menangani radikalisme.

Wapres mengapresiasi minat Afganistan tersebut dan menegaskan Indonesia siap berbagi pengalaman dan membantu Afganistan dan menangani radikalisme.

“Indonesia siap memfasilitasi pertemuan antar ulama Indonesia, Afganistan, dan Pakistan tahun depan,” terang Wapres. Pertemuan antar ulama ini, ujarnya, menjadi langkah awal bagi perundingan-perundingan damai selanjutnya.

Hadir mendampingi Wapres pada pertemuan itu Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman, dan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Palang Merah Indonesia (PMI) Hamid Awaludin. (DM/FM, KIP Setwapres)