Banten, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin malam ini, Jumat (19/05/2023), menghadiri acara Haul Ke-130 Syekh Nawawi Al-Bantani di Aula Pesantren An-Nawawi Tanara, Jl. Kp. Kemuludan, Tanara, Kab. Serang, Banten.

Tidak hanya Wapres, hadir pula beberapa pejabat pada acara ini, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, hingga Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, sebagai tamu kehormatan hadir pula Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf yang didaulat untuk memimpin pembacaan selawat.

Dilansir dari rilis pers panitia acara, Haul Syekh Nawawi Al-Bantani adalah momen bersejarah yang dirayakan setiap tahun untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa ulama masyhur asal Banten, Syekh Nawawi Al-Bantani.

Peringatan Haul Syekh Nawawi Al-Bantani kali ini diisi dengan berbagai acara, termasuk ceramah agama, pembacaan doa-doa, diskusi keilmuan, dan pertunjukan seni Islami. Acara ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara para ulama, santri, dan masyarakat umum dalam membangun semangat keislaman yang kuat.

Sebagaimana diketahui, Syekh Nawawi Al-Bantani yang lahir di Tanara, Serang, Banten pada tahun 1230 Hijriyah atau 1815 Masehi merupakan seorang ulama Indonesia bertaraf internasional yang menjadi Imam Masjidil Haram. Sebagai seorang ulama dan intelektual, Syekh Nawawi sangat produktif dalam menulis kitab. Tidak kurang dari 115 kitab yang telah ia tulis, meliputi bidang ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.

Sebagian dari karya-karya Syekh Nawawi di antaranya, al-Tsamar al-Yani’ah syarah al-Riyadl al-Badi’ah, al-‘Aqd al-Tsamin syarah Fath al-Mubîn, Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh, Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf, al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb, Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn, Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah, Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd, dan berbagai kitab lainnya. Bahkan kitab tafsir al-Munir karya Syekh Nawawi, menjadi salah satu kitab tafsir terbaik dan sangat monumental, sehingga menjadi rujukan para ulama dunia.

Karena kemasyhurannya, Syekh Nawawi pun kemudian mendapat berbagai julukan mulia, mulai dari Sayyid Ulama al-Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz), al-Imam al-Muhaqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq (Imam yang Mumpuni ilmunya), A’yan Ulama al-Qarn al-Ram Asyar li al-Hijrah (Tokoh Ulama Abad 14 Hijriyah), hingga Imam Ulama al-Haramain (Imam Ulama Dua Kota Suci). (EP/RJP-BPMI Setwapres)