Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, “Semangat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kedamaian merupakan tiga hal pokok yang mempengaruhi majunya suatu bangsa”.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Sarjana Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ke-17 di Auditorium BPPT Jl MH Thamrin Jakarta Sabtu, 5/8.
“Karena itulah maka tiga hal ini selalu penting untuk kita miliki dari perkembangan bangsa ini semangat untuk maju,” tegasnya.
Lebih lanjut Wapres memaparkan keterkaitan gabungan ke tiga hal pokok tersebut yang saling mempengaruhi.
“kalau punya semangat saja tapi tidak punya ilmu dia akan bisa tersendat-sendat dan mungkin akan melabrak apa saja. Tapi punya ilmu pengetahuan saja tanpa senangat, juga sulit berkembang dia akan..tapi semuanyapun tanpa kedamaian kita tidak bisa berbuat apa apa,” paparnya.
Wapres mencontohkan kedamaian yang terusik di Timur Tengah sehingga menimbulkan banyak masalah dan kehancuran di negaranya.
“Seperti apa yang terjadi sekarang di Timur Tengah seperti itu, juga tanpa kedamaian, juga menimbulkan masalah dan kehancuran,” terangnya.
Dihadapan 234 wisudawan/wisudawati tahun akademik 2016-2017 dari berbagai fakultas Wapres juga memaparkan bahwa banyak negara yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam seperti Jepang dan Korea namun lebih maju dari Indonesia karena memiliki ketiga hal yang ia telah jelaskan. “Itulah makna dari kehidupan ini tanpa gabungan daripada tiga hal tersebut kita tidak bisa majukan bangsa ini.
Menyinggung soal pengembangan Enterprising University di Universitas Al Azhar Indonesia Wapres menyambut baik programnya apalagi jika di fokuskan pada kreativitas dan inovasi bagi peningkatan kwalitas para dosen dan mahasiswanya seperti yang dilaporkan Rektor.
“Karena itulah semangat Universitas Al Azhar Indonesia tentulah semangat seperti itu, menciptakan semangat anda semua, Enterprising University artinya adalah mempunyai kreativitas dan Inovasi karena hanyalah Enterprising bisa tumbuh daripada inovasi dan kreativitas, tapi tentu juga menciptakan kedamaian. Apapun bisa hancur , sekaya apapun bisa habis, apabila suatu bangsa tidak percaya dan tidak ada kedamaian. itulah harapan kita semua kepada generasi muda generasi Z generasi Wai (W) anda semua sehingga dapat menguasai ilmu dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Sementara Rektor UAI Ahmad H Lubis dalam sambutannya melaporkan kegiatan universitas yang ia pimpinnya mulai dari peningkatan mutu dosen dan mahasiswanya. Seperti soal Enterprising University yang mampu mengembangkan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Dalam kesempatan itu Ahmad juga mengunkapkan rasa syukur dan sukacitanya atas capaian UAI yang masuk dalam rangking ke 54 dari kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Syukur Alhamdulillah, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi kembali memberikan pengakuan, UAI masuk dalam peringkat ke 54 dari 3.320 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan hampir seluruh program studi mendapatkan akreditasi dari BAN-PT dengan predikat sangat baik,” ungkapnya.
Ahmad juga melaporkan, di usianya yang ke 17 ini, ia merencanakan UAI masuk dalam 50 rangking nasional dan menuju reputasi internasional.
Hadir pada acara tersut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaib, Ketua Dewan Pembina Yayasan UAI Jimly Asshiddiqie, dan para pengurus Yayasan UAI.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (KIP-Setwapres).