Jakarta, wapresri.go.id—Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kemaren malam menggelar pertemuan tokoh masyarakat dan agama di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro 2, Jakarta, Kamis (23/05/2019).
Pertemuan yang berlangsung mulai dari pukul 20.30 hingga 23.10 ini membahas situasi politik dalam negeri paska keputusan KPU.
Wapres memfasilitasi pertemuan tersebut untuk mendengar masukan dari para tokoh agama dan masyarakat agar situasi politik kembali kondusif.
Masing-masing tokoh memberikan pemikiran dan pendapatnya seputar pemilu dan dampaknya ke masyarakat di antaranya mantan Wapres Jend TNI Purn Try Sutrisno, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua MK Mahfud MD, Salahudin Wahid, dan Letjen TNI Purn Agus Widjojo.
Dalam keterangan persnya Wapres menjelaskan bahwa dalam pembahasan di pertemuan tersebut ada dua hal yang sangat penting. Pertama, kedua pasang calon yang bertekad untuk menyelesaikan persoalan tersebut sesuai dengan aturan konstitusi dan undang-undang yang berlaku patut dihargai.
“Sehingga kita menghargai keputusan paslon nomor dua untuk membawa masalah ini ke MK. Karena itulah jalan yang sesuai dengan undang-undang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Wapres mengajak masyarakat semua agar mendukung proses ini dengan mengharapkan MK menjalankannya dengan transparan, prosesnya dengan adil, dan independen.
“Karena itu, MK lah yang menjadi harapan utama dan kita mendukung kepercayaan masyarakat yang telah diberikan kepada MK untuk menjalankan itu, karena itu jalan yang terbaik dan cara penyelesaian satu-satunya,” tegasnya.
Yang kedua, Wapres menekankan, menghadapi situasi di Ibukota ini, masyarakat lebih tenang dan sesuai dengan laporan. Sebagaimana menurut kepolisian, tetap dipisahkan antara pengunjuk rasa yang damai dengan perusuh.
“Karena itu untuk pengunjuk rasa yang damai itu sesuai dengan aturan, tapi untuk perusuh tentu juga ada aturan untuk polisi yang dibantu oleh TNI untuk bertindak tegas. Karena itu hanya pengalaman kita perusuh itu tentu mempunyai efek negatif, sedangkan tentunya bagi pengunjuk rasa kita harapkan juga menunggu hasil MK yang baik semua kita sudah mendengarkan aspirasi itu dan kita mengharapkan yang terbaik,” tuturnya.
Sementara Jenderal TNI Purn Try Sutrisno menyerukan untuk menghentikan pertikaian karena ke depan tantangan bangsa lebih besar lagi.
“Saya menyambung tadi uraian Pak JK yang intinya kita jangan memperpanjang hal-hal yang kurang bermanfaat karena kita masih banyak tantangan bangsa ini ke depan yang lebih besar daripada ini,” ujarnya.
Lebih jauh ia mengingatkan kembali pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta kerja sama untuk meneguhkan spirit juang guna mencapai cita-cita proklamasi.
“Karena kita nanti menjelang 2045 Indonesia persis 100 Tahun itu, karena itu tidak lama 26 tahun lagi, oleh karena itu kita sebagai bangsa, bangkitlah kita, semua bangkit tidak ada yang kalah menang, ini sekedar suatu proses saja daripada aturan demokrasi dan jangan diperpanjang,” imbaunya.
Tokoh lainnya yang hadir pada malam itu di antaranya Menteri PAN dan RB yang juga Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin, Menteri BPN Sofyan Djalil, Gubernur DKI Anies Baswedan, Rektor Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, mantan Menter Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, KH. Abdul Mukti, Jenderal Polisi Purn Bambang Hendarso Danuri, Amirsyah Tambunan, Letjen TNI Purn Agus Widjojo, dan Iskandar Mandji (RN, KIP-Setwapres).