Wapres Jusuf Kalla, didampingi oleh Kasetwapres Mohamad Oemar, menerima Maria Ressa, CEO Rappler, Umi Lubis Managing Director Rappler Indonesia, dan Natasyha Gutierrez di kantor Wakil Presiden, tanggal 13 November 2015, Jl. Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Rappler berdiri 3 tahun yang lalu yang membuat Maria Resa dan sekarang menjadi media online, kita tidak bilang media online, social media terbesar disana yang independen maksudnya yang tidak terkait sama grup perusahaan besar, Ini kita mau stream live pake facebook, jadi pak Jusuf Kalla, kalau tidak ada salah stream live pertama kali sama BBC, tetapi facebook sekarang punya live stream dan Jusuf Kalla akan menjadi pejabat tinggi pertama di Indonesia yang akan live stream menggunakan faslitas live stream terbaru dari facebook, pertama kali sama BBC nanti bisa menjadi frend/teman.

Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh tim Rappler, terkait rencana kunjungan Wapres ke Filipina untuk menghadiri APEC, termasuk isu-isu ekonomi global. Pertama mungkin mengenai APEC karena pak Jusuf Kalla akan mewakili Presiden Joko Widodo ke APEC, tentu punya tugas yang sangat berat karena dari negara lain setidaknya sudah ada 12 kepala negara termasuk Presiden Obama. “Agenda utama dari Indonesia di APEC, tentu mengikuti agenda dari APEC. Jadi lebih banyak membahas masalah hubungan ekonomi, bisnis dan juga hubungan masalah global” Ujar Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menambahkan yang menjadi topik pembicaraan dan juga bagaimana perkembangan usaha bisnis. Kedua masalah sawit melibatkan begitu banyak tenaga kerja dari masyarakat suatu community. Indonesia ingin memperjuangkan supaya tidak ada lagi larangan atau kampanye negatif dari negara maju termasuk Amerika kepada sawit kita. Tentang kerjasama semua negara berbicara bagaimana infrastruktur itu saling bekerja, bagaimana dananya, bagaimana teknologinya saling bekerjasama. Yang menjadi kata kunci APEC itu bekerja sama, selalu ditunggu kebersamaannya artinya spiritnya. Kerjasama regional bagaimana membuat sinergi, mengatasi halangan-halangan yang ada dan kemudian bisa menghasilkan sesuatu keputusan bilateral. Antara negara-negara APEC itu memperluas perdagangan, termasuk agenda perdagangan maritim.(Rm)