Jakarta, wapresri.go.id – Covid-19 tidak dipungkiri menyisakan dampak yang berkepanjangan dari segala aspek yang mempengaruhi keberlangsungan hidup masyarakat dunia. Tantangan di tahun mendatang diperkirakan berimbas pada ketidakstabilan harga dan tingginya inflasi. Mencermati hal tersebut, pemerintah optimis dapat melewati krisis melalui upaya dan kerja keras bersama dengan memastikan keberlanjutan investasi melalui stabilitas ekonomi dan politik.
“Kestabilan ekonomi dan politik merupakan kunci keberlanjutan investasi, karena seberapa pun menariknya investasi secara nilai keekonomian, namun tanpa adanya stabilitas tersebut para investor sangat mungkin akan memilih keputusan yang lain,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Anugerah Layanan Investasi Tahun 2022, di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika No. 8 Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Menurut Wapres, beberapa unsur seperti kejelasan regulasi, ketersediaan lahan, dan kesiapan infrastruktur menjadi penting sebagai upaya menjaga stabilitas penyelenggaraan investasi di Indonesia.
“Stabilitas dalam konteks penanaman modal (investasi) lebih dari sekadar terjaganya kondisi makro ekonomi dan kepastian hukum. Unsur-unsur lain yang tidak kalah substansial ialah kejelasan regulasi, kelembagaan, kepastian ketersediaan lahan, kesiapan infrastruktur, koordinasi pusat-daerah, kapasitas SDM, serta peran sektor bisnis,” terangnya.
Lebih lanjut, Wapres menekankan, keberadaan investasi merupakan tulang punggung perekonomian karena tidak hanya sekadar mampu menciptakan lapangan kerja dan memproduksi barang/jasa, tetapi juga membantu menciptakan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.
“Namun, investasi menjadi urusan vital sebab keberadaannya dapat menopang keberlanjutan pembangunan, menciptakan nilai tambah, mendorong keadilan ekonomi, dan bahkan membantu mewujudkan demokrasi ekonomi,” tuturnya.
Pada forum yang dihadiri para pimpinan kementerian/lembaga, kepala daerah, serta pemangku kebijakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) ini, Wapres mengharapkan para pemangku kepentingan dapat menghasilkan solusi bersama dari beragam permasalahan, serta memberikan kemudahan di bidang investasi.
“Saya berharap seluruh pemangku kepentingan dapat melakukan tukar-menukar solusi atas berbagai permasalahan pelayanan dan juga kemudahan investasi. Harapannya, semua pihak dapat saling belajar dan mengambil praktik-praktik terbaik yang semakin efisien dan akuntabel,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan hal-hal terkait dengan kemajuan ekonomi di Indonesia. Ia memastikan, akan terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam memacu pertumbuhan investasi di Indonesia.
“Investasi Indonesia harus kita pacu dalam rangka menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Bahlil.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, dan Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (DAS/SK – BPMI, Setwapres)