Jakarta-wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (8/4/2017). Sebagai Ketua Pengarah Asian Games (AG) 2018, kunjungan Wapres ini dilakukan untuk meninjau persiapan penyelenggaraan perhelatan olahraga Asia yang digelar empat tahunan tersebut.
Wapres bersama rombongan tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sekitar pukul 09.00 WIB, disambut langsung oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Di bandara tersebut, Wapres mendapatkan penjelasan dari Direktur Operasi dan Teknik Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengenai kesiapan dalam menyambut para atlet yang akan berlaga pada Asian Games 2018.
Saat ini Bandara SMB II sedang melakukan renovasi dan re-layout ruangan terminal, menambah 3 Garbarata serta membangun skybridge. Skybridge ini akan menghubungkan terminal bandara dengan stasiun Light Rail Transit (LRT). Keberadaan LRT ini menjadikan Bandara SMB II tersebut sebagai bandara pertama di Indonesia yang terhubung dengan LRT.
Dari bandara, Wapres beserta rombongan menuju kawasan Jakabaring Sport City Center (JSCC). Di lokasi tersebut, Wapres melakukan peninjauan di sejumlah venue antara lain shooting range, wisma atlet, venue untuk rowing, canoeing, dan triathlons, serta Stadion Utama Jakabaring.
Shooting range yang berada di area JSCC ini merupakan salah satu shooting range terbaik berstandar internasional yang dimiliki Sumsel. Kepada Wapres, Kepala Pelaksanaan Penataan Bangunan Strategis 1 Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Eki Arsita Rizki menjelaskan tentang renovasi arena yang akan digunakan untuk cabang olahraga (cabor) menembak tersebut.
“Tahapan yang direnovasi ‘shooting range’ 10 meter, 20 meter dan 25 meter, saat ini ‘progress’-nya 24,25 persen,” jelasnya.
Sementara untuk Wisma Atlet, selain yang sudah ada dan telah digunakan untuk berbagai event olahraga di Sumsel sebelumnya, sebanyak lima rusun sedang dibangun oleh Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang masing-masing terdiri dari 5 lantai. Wisma Atlet tersebut nantinya akan digunakan sebagai penginapan bagi sekitar 1.320 atlet yang akan berlaga di AG 2018.
Progres pembangunan rusun telah mencapai 98 persen. Untuk lantai dasar terdapat lobi utama, ruang bersama, ruang duka, kantor pengelola, kantor rt/rw, dua unit hunian diffabel, mosholla dan kios. Sementara, dari lantai 2 hingga lantai 5 terdiri dari 16 unit hunian. Wisma Atlet yang dibangun dengan kualitas standar internasional ini, rencananya akan terhubung dengan RLT dan jalan Musi IV.
Seluruh area di JSC ini sedang dalam tahap pengerjaan yang diantaranya melibatkan sejumlah BUMN. Seluruh fasilitas yang sedang dikerjakan ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2017.
Setelah melakukan peninjauan di JSCC, Wapres beserta rombongan menuju Rumah Jabatan Gubernur Sumsel Griya Agung, untuk memimpin rapat yang dihadiri oleh pihak yang berperan dalam Asian Games ini, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun BUMN.
Dalam rapat tersebut, Alex Noerdin menyampaikan paparan mengenai perkembangan pembangunan fasilitas pendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. Sejumlah proyek tercatat telah melebihi target yang direncanakan.
“Infrastruktur dan fasilitas yang sedang dibangun akan memberikan kemudahan bagi para atlet sejak datang dari bandara hingga tiba di Jakabaring. Direncanakan di Jakabaring para atlet akan dijemput kendaraan mobil dan bus berbahan bakar hidrogen dengan teknologi dari Norwegia,” jelas Alex.
Selain itu, Alex juga menyampaikan kebutuhan pendanaan kepada Kemenpora dan Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) untuk membiayai sejumlah fasilitas.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres mengapresiasi progres penyediaan sarana Asian Games ini. Wapres juga menyatakan optimis semua infrastruktur dapat diselesaikan akhir tahun 2017 sehingga masih ada waktu untuk penyempurnaan sebelum digunakan pada 2018. Kebutuhan anggaran untuk pembangunan berbagai infrastruktur memang cukup besar namun perlu dicarikan pemecahannya.
“Kekurangan diupayakan dipenuhi dari bermacam sumber, antara lain dari APBD, CSR dan APBN,” ujar Wapres.
Namun, seperti yang disampaikan dalam berbagai kesempatan, Wapres juga mengingatkan agar anggaran yang digunakan tetap cost effective, tidak jor-joran.
Palembang telah berkali-kali menjadi tuan rumah berbagai acara olahraga termasuk PON dan SEA Games. Sehingga, menurut Wapres, venue yang sudah ada dapat dimanfaatkan.
”Palembang sudah memiliki modal, tinggal menyesuaikan dengan standar yang dipersyaratkan,” imbaunya.
Dalam Asian Games 2018 ini, Palembang direncanakan akan menyelenggarakan 11 cabang olah raga (cabor). Dalam rapat sebelumnya yang diadakan di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), (25/3/2017), Wapres menyetujui rencana pengurangan cabang olah raga yang akan dipertandingkan, dari 42 menjadi 36 cabor dengan menghilangkan 3 cabor Olympic, yakni handball, hockey, dan rugby seven, serta 3 cabor regional, yaitu kabaddi, sepak takraw, dan squash. Namun keenam cabor yang dikurangi tersebut masih perlu dipertimbangkan lagi bersama-sama dan disepakati dalam rapat dengan Olympic Council of Asia (OCA) pada tanggal 18 April 2017.
“Yang diperlombakan ini lebih sedikit agar fokus,” tutur Wapres.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga kembali menekankan pentingnya 3 sukses, yaitu sukses dalam penyediaan sarana, sukses penyelenggaraan, serta sukses dalam hal prestasi olahraganya. Event olahraga seperti Asian Games adalah event besar namun singkat. Meskipun kondisi ekonomi sedang tidak terlalu menggembirakan, Asian Games tetap perlu diupayakan terselenggara dengan sebaik-baiknya.
“Asian Games ini adalah tanggungjawab bersama dan ini akan berhasil jika dikerjakan bersama-sama,” pesan Wapres.
Selain itu, ia juga mengingatkan perlu partisipasi dari masyarakat agar bersemangat menonton dan menyukseskan gelaran Asian Games 2018 ini.
Hadir dalam rombongan Wapres ke Palembang ini antara lain Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Ketua INASGOC Erick Thohir, dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Tono Surataman (KIP, Setwapres).